Panglima TNI Baru dalam Turbulensi Politik Pilpres 2024

Senin, 06 November 2023 - 05:04 WIB
loading...
A A A
Terkait pertanyaan itu, Connie mendesak Jokowi menjelaskan alasan percepatan penunjukan Agus Subiyanto tersebut kepada masyarakat. Jika tidak, putri pakar nuklir Indonesia Bakri Arbie itu khawatir akan muncul dugaan-dugaan terkait cawe-cawe presiden demi memenangkan sang anak dalam kontestasi politik di Pilpres 2024.

Terlepas dari begitu cepatnya Agus Subiyanto dipromosikan sebagai panglima TNI karena ia baru dilantik sebagai KSAD pada 25 Oktober 2023 menggantikan Jenderal TNI Dudung Abduracman yang memasuki masa pensiun, munculnya kecurigaan di balik pergantian itu secara to the point mengarah pada motif apa yang sedang dimainkan Jokowi.

baca juga: Kriteria Ideal Calon Panglima TNI dan Tantangan Jelang Pemilu 2024

Situasi demikian menyeruak karena Jokowi dianggap tidak lagi bisa menjadi pengawal pelaksanaan pesta demokrasi secara objektif. Betapa tidak, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga maju Pilpres 2024 sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Apalagi, majunya Gibran diwarnai dengan kontroversi karena diikuti dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 16 September lalu yang mengubah klausul “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun” menjadi “berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah’’.

Seperti diketahui, per 25 Oktober 2023 usia Gibran yang lahir pada 1 Oktober 1987 masih berusia 36 tahun 24 hari. Putusan MK dianggap memberikan red carpet untuk Gibran, karena nama Wali Kota Solo itu disebut dalam uji materi batas usia capres/cawapres oleh pemohon, yaitu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta (Unsa) Almas Tsaqqibirru.

Situasi kian pelik karena sang ketua MK, Anwar Usman, merupakan adik ipar Jokowi alias paman Gibran. Dari fakta inilah muncul istilah Mahkamah Keluarga. Dalam suasana penuh ketidakpercayaan seperti ini, dikhawatirkan Agus Subiyanto akan menjadi alat memuluskan pasangan Prabowo-Gibran dan bagian skenario melempangkan agenda politik Jokowi, yang bisa menodai perjalanan demokrasi di Tanah Air.

Apalagi dalam perjalanan kariernya Agus Subiyanto memiliki persinggungan sangat dekat dengan Jokowi, yakni saat menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta, Danrem Surya Kencana (2020), dan Danpaspampres (2009-2011).Pada konteks inilah, Connie mengingatkan Agus Subiyanto akan jati diri TNI yang dari lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Connie juga mengingatkan adanya potensi bahaya pergerakan massa atau chaos.

Lembaga Paling Dipercaya

Jati diri TNI secara gamblang termaktub pada Pasal 2 UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI: TNI adalah tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, tentara profesional. Sebagai tentara profesional, misalnya, TNI adalah tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan lainnya.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1543 seconds (0.1#10.140)