Indonesia Menghadapi Krisis Air Bersih saat Puncak Kemarau, Ganjar Pranowo Beraksi

Senin, 16 Oktober 2023 - 14:28 WIB
loading...
A A A
Beberapa strategi mitigasi telah disiapkan, termasuk mengeluarkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan mengoptimalkan Dana Desa. Kala itu Ganjar menyatakan, "Seluruh Bulog di tingkat kabupaten dan kota harus bersiap, dan kami juga telah merancang kampanye tentang pengurangan kerugian pangan dan pemborosan pangan, serta memanfaatkan Dana Desa untuk langkah-langkah mitigasi ini."

Ganjar juga mengatakan bahwa persediaan pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela telah dipersiapkan untuk keadaan darurat. Sebagai upaya lainnya, sektor kesehatan diperkuat untuk mengatasi potensi penyebaran penyakit.

Terlebih lagi, masalah pasokan air bersih menjadi perhatian penting, karena kurangnya air bersih dapat meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah dan lainnya. Gubernur mengemukakan, "Jadi, kita telah meminta sektor kesehatan untuk bergerak dalam hal ini."

Langkah-langkah mitigasi ini diambil sebagai hasil pembelajaran dari pengalaman kemarau El Nino tahun 2019, yang berlangsung selama 9 bulan. Wilayah-wilayah yang rentan terkena dampak kekeringan termasuk Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri.

"Proyeksi saat ini menunjukkan bahwa puncak musim kemarau diperkirakan terjadi antara Juli dan Agustus. Namun, kita juga harus mempertimbangkan kemungkinan El Nino yang lebih panjang, yang bisa menjadi situasi yang sangat berbahaya. Namun, kita telah melakukan pemetaan bahaya kekeringan untuk semua wilayah," ungkap Ganjar.

Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah, penting bagi masyarakat untuk terlibat dalam upaya mitigasi. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah menjaga produksi tanaman pangan di tingkat rumah tangga.

Ganjar menekankan, "Kami mendorong setiap rumah tangga untuk menjaga produksi tanaman pangan sendiri. Selain itu, perikanan, peternakan, dan sektor perkebunan juga telah kami siapkan sebagai bagian dari strategi mitigasi."

Dalam menghadapi potensi bencana, keterlibatan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh musim kemarau yang ekstrem ini.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1591 seconds (0.1#10.140)