Cerita Pemilu 2024, Ganjar: Jangan Sampai Sistem yang Tak Benar Dikloning di Pilkada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capres nomor urut 3 pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo berharap tidak ada lagi sebuah sistem yang tak benar pada Pemilu 2024 lalu terjadi kembali dalam kontestasi Pilkada November 2024 mendatang. Dia menyoroti proses politik pada Pemilu 2024 lalu yang titik akhirnya sampai harus dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Semua sudah bisa melihat bagaimana keputusan-keputusan yang diberikan, termasuk dissenting yang ada," ujar Ganjar usai menghadiri halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud MD, di Posko Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024) malam.
Karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk menjadikan cerita-cerita yang terjadi selama Pemilu 2024 lalu menjadi sebuah pembelajaran penting. Tak lain, demokrasi harus berjalan dan hukum bisa ditegakkan.
"Karena sebentar lagi kita mau Pilkada, jangan sampai sistem yang tidak benar dikloning di Pilkada," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Dan yang terpenting, jangan sampai pemenang Pilkada 2024 juga sudah bisa diketahui siapa sosoknya jauh sebelum kontestasi dimulai.
"Kalau pemenang sudah diketahui hari ini tentu demokrasi akan mundur, set back. Dan kita tidak mau itu," ucapnya.
"Semua sudah bisa melihat bagaimana keputusan-keputusan yang diberikan, termasuk dissenting yang ada," ujar Ganjar usai menghadiri halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud MD, di Posko Teuku Umar 9, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024) malam.
Karena itu, dia mengajak seluruh pihak untuk menjadikan cerita-cerita yang terjadi selama Pemilu 2024 lalu menjadi sebuah pembelajaran penting. Tak lain, demokrasi harus berjalan dan hukum bisa ditegakkan.
"Karena sebentar lagi kita mau Pilkada, jangan sampai sistem yang tidak benar dikloning di Pilkada," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Dan yang terpenting, jangan sampai pemenang Pilkada 2024 juga sudah bisa diketahui siapa sosoknya jauh sebelum kontestasi dimulai.
"Kalau pemenang sudah diketahui hari ini tentu demokrasi akan mundur, set back. Dan kita tidak mau itu," ucapnya.
(jon)