Marsekal Muda Dimutasi Panglima TNI pada Oktober 2023, Nomor 3 dan 6 Lulusan Terbaik Sekkau

Kamis, 12 Oktober 2023 - 05:55 WIB
loading...
A A A
Andi Kustoro merupakan lulusan AAU 1990 yang memiliki karier cukup cemerlang. Sejumlah jabatan militer pernah diembannya, antara lain Komandan Skadromn 11 Lanud Hasanuddin, Pabandyaops Sops Koopsau II, Danlanud Merauke, dan Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin.

Prajurit TNI kelahiran Bogor, 21 April 1966 itu sempat bertugas di luar negeri menjadi Atase Pertahanan RI untuk Rusia. Pulang ke Tanah Air, Andi Kustoro kemudian ditunjuk menjadi Paban IV/Hublu Spamau. Selanjutnya dimutasi menjadi Kadispamsanau, Kaskoopsau II, dan Danlanud Roesmin Nurjadin.

Lulusan Sekkau 1999 ini kemudian dipercaya menjadi Pa Sahli Tk III Bidang Ekkudag Panglima TNI pada 2021. Dua tahun kemudian Andi diangkat menjadi Pangkoopsud II dan sekarang dimutasi menjadi TA Pengajar Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lemhannas.

3. Marsda TNI Dr Budhi Achmadi, MSc

Marsekal Muda Dimutasi Panglima TNI pada Oktober 2023, Nomor 3 dan 6 Lulusan Terbaik Sekkau

FOTO/Markas Besar TNI Angkatan Udara - tni.au.mil.id

Marsekal Muda selanjutnya yang dimutasi Panglima TNI pada Oktober 2023 adalah Marsda TNi Budhi Achmad. Dari sebelummya menjabat Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kaskogabwilhan) III, Budhi Achmad digeser menjadi Pangkoopsud II.

Budhi Achmadi memiliki kemampuan akademik yang sangat baik. Hal itu ditunjukkan dengan meraih predikat alumnus terbaik SMA Negeri Maospati, Magetan, Jawa Timur pada 1991. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di AAU dan lulus pada 1994. Lagi-lagi Budhi Achmadi meraih prestasi dengan mendapatkan penghargaan Ati Tanggap Emas Kelas Elektronika. Ati Tanggap Emas adalah penghargaan untuk Taruna dengan prestasi terbaik I untuk nilai kumulatif gatra pengetahuan dan keterampilan.

Pria kelahiran Magetan, 25 Oktober 1972 itu juga meraih penghargaan Adhi Mayakasa atau lulusan terbaik saat mengikuti pendidikan militer Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) 2003. Budi Achmadi juga seorang prajurit TNI yang rajin menulis. Pada 1999, ia menerima KSAU Award sebagai Atas perwira muda TNI AU yang paling aktif menulis di media massa. Karya tulisnya juga menjadi yang terbaik saat belajar di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.

Kemampuan akademik yang mumpuni juga dibuktikan dengan beasiswa S-2 dari Rajaratnam School for International Studies (RSIS), NTU, Singapura pada 2012-2013. Budhi pun meraih gelar Master in Strategic Studies (Counterterrorism Track). Pada 2019, peraih penghargaan Santos Dumont dari pemerintah Brazil itu juga berhasil menyelesaikan pendidikan S-3 Universitas Brawijaya Malang.

Di luar akademik, Budhi juga seorang penerbang tempur yang mumpuni. Beberapa pesawat yang pernah dikendalikannya adalah pesawat AS-202B, T-34C, HS Hawk-54, KT-1 Wong Bee, dan F-5E/F Tiger II. Budhi meraih prestasi prestisius yakni 2.000 jam terbang di kokpit pesawat F-5E/F. Prestasi ini sangat membanggakan karena hanya sedikit pernebang tempur yang berhasil meraihnya.

Karier militer Budhi Achmadi diawali menjadi penerbang F-5 Tiger Skadron Udara 14, kemudian menjadi Instruktur Penerbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Komandan Flight Latihan Skadron Udara 14, Kasiops Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, dan Karuops Lanud Iswahjudi.

Pada 2009, Budhi Achmadi ditunjuk menjadi Komandan Skadron Udara 14. Setahun kemudian dimutasi menjadi Pabandya Latma Paban III/Lat Sopsau, lalu Pabandyaops Sops Kohanudnas, Kepala Dinas Personel Lanud Iswahjudi, Atase Pertahanan RI di Brazil, dan Asops Kaskoopsau I Jakarta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)