PDIP Anggap PAN Bukan Lagi Pendukung Pemerintah

JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap Partai Amanat Nasional (PAN) sudah bukan lagi pendukung pemerintah.

Sikap itu ditunjukan PDIP menyikap sikap PAN yang tidak mendukung keputusan syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20% perolehan kursi DPR dan 25% perolehan suara yang diusulkan pemerintah dalam Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu. (Baca juga: Gerindra Cs Walk Out, DPR Putuskan Presidential Threshold 20%-25% )

Pada Rapat Paripurna pengambilan keputusan Revisi UU Penyelenggaraan Pemilu di Gedung DPR, Jakarta, Jumat dini hari, PAN bersama Fraksi Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat melakukan aksi meninggalkan ruangan atau walk out.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai sikap PAN yang sudah tidak sejalan dengan usulan pemerintah menunjukkan PAN sudah tidak ada dalam kerja sama partai-partai pendukung pemerintah.

"Sehingga tanpa diminta pun PAN sendirinya yang sudah mengambil keputusan tersebut (keluar dari koalisi pendukung pemerintah-red)," kata Andreas dihubungi wartawan, Jumat (21/7/2017).

Menurut dia, koalisi fraksi partai politik pendukung pemerintah berharap PAN bisa ikut mendukung opsi yang sama saat lobi panjang yang berlangsung sejak Kamis siang hingga larut malam.

"Namun justru PAN yang menolak dan memutuskan untuk tidak bergabung dan mendukung opsi," ucapnya.