Singgung China dan AS, Gubernur Lemhannas: Hati-hati Adopsi Teknologi

Selasa, 03 Oktober 2023 - 13:06 WIB
loading...
Singgung China dan AS,...
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam Seminar Nasional PPSA XXIV Lemhannas RI bertajuk Kepemimpinan Digital Dalam Konsolidasi Demokrasi di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023). Foto/Bachtiar Rojab
A A A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mewanti-wanti agar Indonesia tak gegabah mengadopsi teknologi dari negara yang tidak prodemokrasi. Sebab, majunya teknologi sebuah negara kerap tak ada korelasinya dengan majunya demokrasi.

Hal tersebut dikatakan Andi dalam Seminar Nasional PPSA XXIV Lemhannas RI bertajuk "Kepemimpinan Digital Dalam Konsolidasi Demokrasi" di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).

"Di peta yang saya buat cepat kemarin itu, ya negara-negara yang dianggap memiliki keunggulan-keunggulan teknologi digital adalah satu, tentunya AS. Lalu yang kedua adalah China. Pertarungannya antara AS dengan China," imbuhnya.



Namun, kata Andi, kedua negara tersebut berbeda dari sisi demokrasi. Sebab, AS diketahui merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, sedangkan China sebaliknya.

"Dua negara yang paling unggul di bidang digital, IT, cyber hari ini. Satu demokratis, satu tidak demokratis, satu pemilunya berlangsung rutin setiap empat tahun, satu memiliki presiden yang baru saja ditetapkan bisa menjabat seumur hidup. Dan dua-duanya raksasa IT, dua-duanya raksasa cyber," imbuhnya.

"Lalu kemudian kepemimpinan digital seperti apa yang mau kita hasilkan pada saat dunianya sudah terpilah keras seperti ini? Dengan catatan ada satu negara yang teknologi digitalnya tidak ada korelasinya dengan demokrasi," sambungnya.

Oleh sebab itu, dia meminta negara untuk berhati-hati dalam mengadopsi teknologi dari negara-negara yang tidak demokratis.

"Jadi hati-hati juga nanti ketika kita mengadopsibl teknologi, ternyata pengusung teknologinya enggak peduli-peduli amat tentang demokrasi," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)