Gubernur Lemhannas Beberkan Tantangan Dalam Membumikan Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan nilai-nilai ideologi Pancasila perlu dibumikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan nilai tersebut memang perlu strategi jitu agar penanamannya tepat guna.
Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini adalah cara untuk membumikan Pancasila dalam praktik sehari-hari. "Justru sekarang tantangannya itu adalah bagaimana untuk membumikan nilai Pancasila dalam implementasi. Jadi kita mencoba mencari nilai implementasinya, itu merupakan bentuk usaha kita," ujarnya usai acara Gebyar Hari Lahir Pancasila Lemhanas di MNC Tower, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Baca juga: Pesan Gubernur Lemhannas kepada Milenial: Kita Punya Dasar Negara yang Sama yaitu Pancasila
Untuk itu, kata dia, tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ditegaskan dia bahwa perlu kerja sama banyak pihak dalam hal ini. "Ini tidak bisa diselesaikan oleh Lemhannas dan bukan peran Lemhannas sendiri. Itu harus merupakan totalitas dari seluruh peran masyarakat dan instansi. Kita harus mencari bagaimana sebetulnya nilai implementasinya," tuturnya.
Dicontohkan negara lain bisa memelihara kelangsungan hidup dari nilai dasar negaranya. Kemudian dituangkan atau ditransformasikan ke dalam bentuk konkret kehidupan sehari-hari.
"Dan itu merupakah harus totalitas dari seluruh institusi yang ada di dalam bentuk peran. Tidak bisa oleh Lemhannas sendiri," paparnya.
Lemhannas sebagai lembaga pendidikan dan pemantapan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan. Yang fungsinya untuk membekali nilai pancasila dalam kurikulum pendidikan Lemhannas kepada para peserta yang merupakan pimpinan nasional.
"Yang kita harapkan nantinya kalau lulus dari Lemhannas akan mengakomodasikan dan mewadahi dalam tugas dan karena sebagian besar akan menjabat eselon 2 dan 1 nanti akan tercermin dalam kebijakan yang mereka rumuskan," jelasnya.
Fungsi lain yaitu sebagai pemantapan nilai kebangsaan. Artinya menyampaikan nilai Pancasila langsung kepada masyarakat. Itu bisa terpusat di Lemhannas atau juga berdasarkan permintaan masyarakat dan dibentuk tim untuk membuat pelatihan. "Ini adalah salah satu bentuk dari pemantapan nilai kebangsaan yang kita lakukan," pungkasnya.
Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini adalah cara untuk membumikan Pancasila dalam praktik sehari-hari. "Justru sekarang tantangannya itu adalah bagaimana untuk membumikan nilai Pancasila dalam implementasi. Jadi kita mencoba mencari nilai implementasinya, itu merupakan bentuk usaha kita," ujarnya usai acara Gebyar Hari Lahir Pancasila Lemhanas di MNC Tower, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Baca juga: Pesan Gubernur Lemhannas kepada Milenial: Kita Punya Dasar Negara yang Sama yaitu Pancasila
Untuk itu, kata dia, tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ditegaskan dia bahwa perlu kerja sama banyak pihak dalam hal ini. "Ini tidak bisa diselesaikan oleh Lemhannas dan bukan peran Lemhannas sendiri. Itu harus merupakan totalitas dari seluruh peran masyarakat dan instansi. Kita harus mencari bagaimana sebetulnya nilai implementasinya," tuturnya.
Dicontohkan negara lain bisa memelihara kelangsungan hidup dari nilai dasar negaranya. Kemudian dituangkan atau ditransformasikan ke dalam bentuk konkret kehidupan sehari-hari.
"Dan itu merupakah harus totalitas dari seluruh institusi yang ada di dalam bentuk peran. Tidak bisa oleh Lemhannas sendiri," paparnya.
Lemhannas sebagai lembaga pendidikan dan pemantapan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan. Yang fungsinya untuk membekali nilai pancasila dalam kurikulum pendidikan Lemhannas kepada para peserta yang merupakan pimpinan nasional.
"Yang kita harapkan nantinya kalau lulus dari Lemhannas akan mengakomodasikan dan mewadahi dalam tugas dan karena sebagian besar akan menjabat eselon 2 dan 1 nanti akan tercermin dalam kebijakan yang mereka rumuskan," jelasnya.
Fungsi lain yaitu sebagai pemantapan nilai kebangsaan. Artinya menyampaikan nilai Pancasila langsung kepada masyarakat. Itu bisa terpusat di Lemhannas atau juga berdasarkan permintaan masyarakat dan dibentuk tim untuk membuat pelatihan. "Ini adalah salah satu bentuk dari pemantapan nilai kebangsaan yang kita lakukan," pungkasnya.
(kri)