Pentingnya Aksi Sosial untuk Mendukung Penyandang Disabilitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aksi sosial untuk mendukung para penyandang disabilitas dinilai penting dilakukan untuk menumbuhkan semangat moral mereka. Hal ini pun dilakukan oleh Gerakan Kesadaran Peperangan Rohani (GKPR) menyerahkan bantuan tunai dan sembako kepada Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala.
"Kegiatan ini sebagai bentuk aksi sosial yang dilakukan khusus bagi penyandang disabilitas dan sebagai bukti GKPR bahwa melayani bagi siapa pun tanpa mengenal suku, ras, dan Agama," kata ketua panitia Jeffry Gunawan dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Kata Jeffry, kegiatan sosial yang dilakukan pihaknya merupakan rangkaian peringatan Natal 2023 yang akan digelar pada 16 Desember 2023 di kawasan Pantai Indah Kapuk. Menurutnya kegiatan di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala bukan untuk pertama kalinya.
"Kami sudah melakukan kegiatan seperti ini di bulan lalu dan akan diikuti pada bulan- bulan berikut hingga puncaknya pada perayaan batal bersama 16 Desember 2023," terang Jeffry
Direktur Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Dwi Hardjo mengatan, pihaknya merupakan lembaga yang melayani kebutuhan pendidikan penyandang tunaganda netra, sebuah kondisi di mana penyandangnya memiliki dua atau lebih keterbatasan, utamanya pada indra penglihatan.
Penyandang tunaganda netra sulit mendapatkan layanan pendidikan di sekolah luar biasa. "Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala berdiri sejak 50 tahun menyelenggarakan kegiatan berupa pendidikan dan pengasuhan. Kami bersyukur atas kepedulian membantu kami berupa pemberian Dana tunai dan sembako. Semoga yang dilakukan GKPR dapat diikuti oleh organisasi lain yang peduli disabilitas," kata Dwi Hardjo.
Rafly Renaldy Ketua GKPR menambahkan, tujuan kegiatan baksos adalah mendorong umat kristiani untuk dapat menjadi perpanjangan tangan kasih dan berkat dari Yesus Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Yang diberikan pada baksos ini adalah persembahan kasih berupa dana tunai dan barang-barang kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari seperti telur, minyak goreng, susu, deterjen, snack, margarin, cairan pencuci piring, dan sabun," tutup Rafly.
"Kegiatan ini sebagai bentuk aksi sosial yang dilakukan khusus bagi penyandang disabilitas dan sebagai bukti GKPR bahwa melayani bagi siapa pun tanpa mengenal suku, ras, dan Agama," kata ketua panitia Jeffry Gunawan dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Kata Jeffry, kegiatan sosial yang dilakukan pihaknya merupakan rangkaian peringatan Natal 2023 yang akan digelar pada 16 Desember 2023 di kawasan Pantai Indah Kapuk. Menurutnya kegiatan di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala bukan untuk pertama kalinya.
"Kami sudah melakukan kegiatan seperti ini di bulan lalu dan akan diikuti pada bulan- bulan berikut hingga puncaknya pada perayaan batal bersama 16 Desember 2023," terang Jeffry
Direktur Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Dwi Hardjo mengatan, pihaknya merupakan lembaga yang melayani kebutuhan pendidikan penyandang tunaganda netra, sebuah kondisi di mana penyandangnya memiliki dua atau lebih keterbatasan, utamanya pada indra penglihatan.
Penyandang tunaganda netra sulit mendapatkan layanan pendidikan di sekolah luar biasa. "Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala berdiri sejak 50 tahun menyelenggarakan kegiatan berupa pendidikan dan pengasuhan. Kami bersyukur atas kepedulian membantu kami berupa pemberian Dana tunai dan sembako. Semoga yang dilakukan GKPR dapat diikuti oleh organisasi lain yang peduli disabilitas," kata Dwi Hardjo.
Rafly Renaldy Ketua GKPR menambahkan, tujuan kegiatan baksos adalah mendorong umat kristiani untuk dapat menjadi perpanjangan tangan kasih dan berkat dari Yesus Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Yang diberikan pada baksos ini adalah persembahan kasih berupa dana tunai dan barang-barang kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari seperti telur, minyak goreng, susu, deterjen, snack, margarin, cairan pencuci piring, dan sabun," tutup Rafly.
(maf)