Soal Dividen Demografi, Ganjar: Infrastruktur Mesti Kita Utilisasi dan Penguatan SDM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ganjar Pranowo berbicara soal Indonesia akan menghadapi dividen demografi ke depan.
Hal itu, ia ucapkan dalam sebuah cuplikan video saat menjadi pembicara yang diunggah di akun Instagram @ganjarpranowo.
Dalam video tersebut, Ganjar mengatakan, Indonesia akan hadapi dividen demografi dalam 13 tahun ke depan. Untuk itu, Ganjar merasa bangsa ini perlu mendapat untung. "Maka hari ini, infrastruktur mesti kita utilisasi dan kita mesti mendorong percepatan untuk SDM, crash programnya mesti dilakukan," tutur Ganjar yang dikutip Jumat (15/9/2023).
Ganjar mengaku, telah membuat SMK Jateng yang ada jurusan energi baru terbarukan. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini sengaja menggagas jurusan itu untuk mengikuti perkembangan zaman. "Kenapa? Karena inilah transformasi energi ke depan yang akan kita lakukan, karena kita stop bicara soal energi fosil," ucapnya.
Ganjar meyakini, Indonesia bisa menjadi negara maju bila tahapan pembangunan SDM bisa dilakukan. Hanya saja, ia merasa, tahapan itu hanya bisa dilakukan bila ada kerja sama dari seluruh pihak. "Dan itu hanya bisa bareng kalau kita dalam rampak barisan yang sama dan tidak diganggu lagi dengan urusan-urusan suku, agama, golongan, ras yang kemudian melelahkan karena tantangan kita ada di situ," katanya.
Ganjar juga menilai, kesempatan Indonesia untuk menjadi negara maju haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bila tidak, kesempatan deviden demografi tak akan terulang dalam waktu yang cepat.
"Kesempatan emas ini mesti kita manfaatkan sebaik-baiknya. Karena jika tidak, entah harus nunggu berapa puluh tahun lagi kita mendapat peluang untuk mengubah Indonesia menjadi negara maju. Setelah infrastruktur kita tata, harus dilanjutkan dengan penguatan SDM. Agar seluruh infrastruktur dan potensi yang kita miliki bisa memberi manfaat yang optimal untuk kemakmuran negeri," tandas Ganjar.
Hal itu, ia ucapkan dalam sebuah cuplikan video saat menjadi pembicara yang diunggah di akun Instagram @ganjarpranowo.
Dalam video tersebut, Ganjar mengatakan, Indonesia akan hadapi dividen demografi dalam 13 tahun ke depan. Untuk itu, Ganjar merasa bangsa ini perlu mendapat untung. "Maka hari ini, infrastruktur mesti kita utilisasi dan kita mesti mendorong percepatan untuk SDM, crash programnya mesti dilakukan," tutur Ganjar yang dikutip Jumat (15/9/2023).
Ganjar mengaku, telah membuat SMK Jateng yang ada jurusan energi baru terbarukan. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini sengaja menggagas jurusan itu untuk mengikuti perkembangan zaman. "Kenapa? Karena inilah transformasi energi ke depan yang akan kita lakukan, karena kita stop bicara soal energi fosil," ucapnya.
Ganjar meyakini, Indonesia bisa menjadi negara maju bila tahapan pembangunan SDM bisa dilakukan. Hanya saja, ia merasa, tahapan itu hanya bisa dilakukan bila ada kerja sama dari seluruh pihak. "Dan itu hanya bisa bareng kalau kita dalam rampak barisan yang sama dan tidak diganggu lagi dengan urusan-urusan suku, agama, golongan, ras yang kemudian melelahkan karena tantangan kita ada di situ," katanya.
Ganjar juga menilai, kesempatan Indonesia untuk menjadi negara maju haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bila tidak, kesempatan deviden demografi tak akan terulang dalam waktu yang cepat.
"Kesempatan emas ini mesti kita manfaatkan sebaik-baiknya. Karena jika tidak, entah harus nunggu berapa puluh tahun lagi kita mendapat peluang untuk mengubah Indonesia menjadi negara maju. Setelah infrastruktur kita tata, harus dilanjutkan dengan penguatan SDM. Agar seluruh infrastruktur dan potensi yang kita miliki bisa memberi manfaat yang optimal untuk kemakmuran negeri," tandas Ganjar.
(cip)