Hamid Basyaib Luncurkan Buku Membedah Pikiran Ganjar, Ekonom UGM: Bukti Pemimpin Diakui
loading...
Ekonom UGM Poppy Ismalina menilai, penulisan buku sosok capres Ganjar Pranowo tersebut menunjukkan bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah itu merupakan sosok yang diakui bukan mengakui. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Penulis buku kawakan Hamid Basyaib meluncurkan buku berjudul "Membedah Pikiran Ganjar" di Perpustakaan Freedom, Wisma Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan. Buku tersebut berisi tentang sosok Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo.
Ekonom UGM Poppy Ismalina menilai, penulisan buku sosok calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tersebut menunjukkan bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu merupakan sosok yang diakui bukan mengakui.
"Jadi ada banyak pepatah yang mengatakan, seorang pemimpin itu dianggap bukan karena dia mengklaim, tapi dia diakui," ujar Hamid di lokasi, Kamis (14/9/2023).
Oleh sebab itu, kata Hamid, buku tersebut merupakan salah satu pengakuan publik yang diwakili oleh sosok cendekiawan.
"Nah Mas Hamid menunjukkan bahwa, calon presiden PDIP kita ini, bukan hanya bisa mengklaim, bisa menunjukkan di sosial media, tapi ada pengakuan publik yang diwakili oleh Mas Hamid sebagai cendikia. Kalau nanti ada diskusi kita, debat, diskusi dengan timnya Pak Ganjar, ini bisa terus dikembangkan sebagai sebuah ide atau usulan program yang nantinya kita bisa," katanya.
Ekonom UGM Poppy Ismalina menilai, penulisan buku sosok calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tersebut menunjukkan bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu merupakan sosok yang diakui bukan mengakui.
"Jadi ada banyak pepatah yang mengatakan, seorang pemimpin itu dianggap bukan karena dia mengklaim, tapi dia diakui," ujar Hamid di lokasi, Kamis (14/9/2023).
Oleh sebab itu, kata Hamid, buku tersebut merupakan salah satu pengakuan publik yang diwakili oleh sosok cendekiawan.
"Nah Mas Hamid menunjukkan bahwa, calon presiden PDIP kita ini, bukan hanya bisa mengklaim, bisa menunjukkan di sosial media, tapi ada pengakuan publik yang diwakili oleh Mas Hamid sebagai cendikia. Kalau nanti ada diskusi kita, debat, diskusi dengan timnya Pak Ganjar, ini bisa terus dikembangkan sebagai sebuah ide atau usulan program yang nantinya kita bisa," katanya.
(cip)
Explore More