Arogansi dan Egoisme yang Radikal

Senin, 11 September 2023 - 11:39 WIB
loading...
A A A
Sementara Karl Max mengertitik Stirner sebagai "Individualisme Borjuis" dan menganggap pemikirannya sebagai ekspresi dari ideologi borjuis yang berusaha mempertahankan status quo kapitalisme. Marx berpendapat bahwa pemikiran Stirner bertentangan dengan tujuan revolusioner untuk menggulingkan kapitalisme dan membebaskan kelas pekerja. Lalu Friedrich Engels, mengkritik Stirner sebagai seorang "petualang mental" yang tidak memiliki dasar materialis dalam analisisnya tentang masyarakat.

Piierre-Joseph Proudhon memandang pemikiran Stirner sebagai "egoisme yang nihilistik" dan menganggapnya tidak memadai sebagai dasar untuk membangun masyarakat yang adil. Intinya, banyak pemikir modern yang menganggap pemikiran Stirner tentang egoisme dan individualisme ekstrem terlalu sempit dan tidak memadai untuk memahami kompleksitas masyarakat modern.

Setuju dengan Levinas, pandangan Stirner itu hanya cocok buat mereka yang belum dewasa alias masih anak-anak. Sebagai bocah cilik (bocil), tentunya mereka belum memahami aneka norma dalam kehidupan orang dewasa. Pandangan Stirner menyiratkan sebuah kepribadian yang tidak berkembang. Nah, apakah Anda sering menyaksikan kepribadian seperti bocil itu di sekitar Anda?
(wur)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)