Akan Timbulkan Kerumunan Massa, Cegah Kluster Baru saat Idul Adha

Rabu, 29 Juli 2020 - 07:24 WIB
loading...
Akan Timbulkan Kerumunan...
Protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara ketat saat perayaan Idul Adha 1141 H, Jumat (31/7/2020). Kegiatan pemotongan hewan kurban harus dipastikan tidak menimbulkan kerumunan massa. Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara ketat saat perayaan Idul Adha 1141 H, Jumat (31/7/2020). Kegiatan pemotongan hewan kurban harus dipastikan tidak menimbulkan kerumunan massa. Sedangkan saat pelaksanaan salat Idul Adha, anak-anak dan lanjut usia diimbau tidak ikut serta.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan hal tersebut lantaran kondisi saat ini masih sangat berbahaya untuk penularan Covid-19 . Kemarin Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan pasien positif sebanyak 1.748 sehingga total yang terinfeksi di Tanah Air mencapai 102.051. Protokol kesehatan penting diterapkan demi menghindari munculnya kluster baru Covid-19 pada perayaan Idul Adha ini. (Baca: Polisi Imbau Masyarakat Solat Idul Adha di Rumah Masing-masing)

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh menyebut kegiatan pemotongan hewan kurban selama ini memberi dua makna, yakni ibadah sekaligus hiburan bagi masyarakat. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat, terutama anak-anak, datang melihat proses penyembelihan hewan kurban. Karena itu, MUI mengimbau agar pemotongan hewan kurban hanya dilakukan di rumah potong hewan (RPH).

“Sebaiknya pihak yang terlibat mengoptimasi sarana yang tersedia seperti rumah potong hewan,” ujar Asrorun di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin. (Baca juga: Satgas: testing Covid-19 di Jakarta Lampaui WHO, Patut Dicontoh)

Penyembelihan di RPH dianjurkan karena sudah jelas prosesnya dan terjamin dari aspek syariahnya. Menurut dia, yang boleh hadir di lokasi penyembelihan hewan kurban sebaiknya hanya orang yang ahli dan orang yang memiliki kebutuhan langsung dengan penyembelihan tersebut.

“Jangan sampai tujuan mulia kita melaksanakan ibadah kurban, tetapi berdampak kepada ke-mafsadat-an, terjadi potensi penularan. Ini harus kita cegah secara bersama-sama,” katanya.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Riskiyana S Putra juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga jarak saat pemotongan hewan kurban. Selain itu, distribusi daging juga diimbau dilakukan oleh panitia dan dikirimkan kepada para penerima agar tidak terjadi kerumunan. Pelaksanaan salat Idul Adha juga menjadi perhatian khusus Kemenkes. (Baca juga: Vaksin Jangan Jadi Ladang Bisnis)

Riskiyana berharap pada saat salat mereka yang datang hanya mereka yang dalam kondisi sehat. Warga diminta membawa alat kesehatan sendiri, kemudian mencuci tangan pakai sabun, dan mengenakan masker. Dia mengingatkan perayaan Idul Adha akan jatuh pada akhir pekan sehingga diperkirakan akan ada arus mudik. Kemenkes, kata Riskiyana, telah menyebarkan panduan lewat online maupun offline baik organisasi kemasyarakatan.

Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan, di tempat, daerah, atau wilayah yang secara faktual kategori zona hijau Covid-19 , salat Idul Adha dilaksanakan sebaiknya di tempat lazimnya. Bisa di masjid, surau, gedung perkantoran, atau tanah lapang.

“Meskipun demikian, tetap harus mengenakan masker, jaga jarak, dan lain-lain sesuai protokol kesehatan. Diharapkan juga membawa alas salat sendiri berupa sajadah dan sejenisnya,” tutur Robikin dalam keterangan tertulis kemarin. (Lihat videonya: Mengaku Bisa Gandakan Uang Triliunan, Seorang Dukun di Malang Diciduk Polisi)

Robikin menambahkan, bagi mereka yang sedang sakit atau memiliki penyakit bawaan atau usia uzur, di masa pandemi Covid-19 ini dianjurkan untuk menghindarkan diri dari potensi keburukan (mafsadat) dengan melaksanakan salat Idul Adha di rumah saja.

“Sebaliknya, apabila berdasarkan kondisi faktual di suatu tempat, daerah, atau wilayah, pemerintah menetapkan sebagai zona merah, maka mendahulukan memenuhi perintah agama untuk menjaga kesehatan dengan menjalankan salat Idul Adha di rumah adalah lebih utama,” katanya.

Robikin juga mengimbau para khatib untuk tidak terlalu berlama-lama dalam menyampaikan khutbah Idul Adha. (Binti Mufarida/Abdul Rochim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Lembaga Turki Distribusi...
Lembaga Turki Distribusi 125 Hewan Kurban hingga Pelosok Indonesia
HI Sebar Kebaikan Kurban...
HI Sebar Kebaikan Kurban ke 156.097 Jiwa di Pelosok Negeri
Hari Raya Keagamaan...
Hari Raya Keagamaan Momentum Penguatan Nilai Toleransi dan Perekonomian Masyarakat
Rayakan Iduadha, INH...
Rayakan Iduadha, INH Salurkan Ratusan Hewan Kurban ke Sembilan Negara
Lazisnu bersama BPKH...
Lazisnu bersama BPKH Salurkan Sedekah Kurban di Bawean Gresik
Rayakan Iduladha 1445H,...
Rayakan Iduladha 1445H, Pertamina Patra Niaga Salurkan 1.193 Hewan Kurban
Iduladha 2024, Kapolri...
Iduladha 2024, Kapolri Sebut Momentum Jaga Toleransi dan Persatuan
Rekomendasi
Pastikan Ketersediaan,...
Pastikan Ketersediaan, Ribuan Agen dan Pangkalan LPG 3 Kg Disiagakan Jelang Lebaran
Malam Penuh Makna di...
Malam Penuh Makna di SUGBK: Kemenangan Timnas Indonesia dan Penghormatan untuk Ibu Soed!
Syarla Martiza Buat...
Syarla Martiza Buat Penonton Nobar Indonesia vs Bahrain Galau dengan Mengheningkan Cinta
Berita Terkini
KPK Sita Rp150 Miliar...
KPK Sita Rp150 Miliar dari Korporasi Terkait Kasus Taspen
47 menit yang lalu
LBH Haidar Alwi Laporkan...
LBH Haidar Alwi Laporkan Dugaan Ujaran Kebencian ke Bareskrim
48 menit yang lalu
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
1 jam yang lalu
Sinergi PBNU-Polri Wujudkan...
Sinergi PBNU-Polri Wujudkan Mudik Aman dan Nyaman bagi Warga NU
1 jam yang lalu
Kejagung Periksa 8 Saksi...
Kejagung Periksa 8 Saksi Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
2 jam yang lalu
Kejagung Periksa Eks...
Kejagung Periksa Eks Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Terkait Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula
2 jam yang lalu
Infografis
NATO Eropa Takut Trump...
NATO Eropa Takut Trump Akan Hentikan Dukungan Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved