50 Tahun KNPI: Ikhtiar Menyongsong Bonus Demografi
loading...
A
A
A
Bonus demografi menjadi momentum bagi Indonesia untuk bergerak cepat menuju kemajuan, termasuk merealisasikan visi Indonesia Emas 2045. Kesempatan baik ini bisa terlaksana dengan baik jika seluruh sumber daya, potensi, dan daya upaya pemuda dikerahkan seoptimal mungkin.
Diperlukan SDM berkualitas agar semua potensi tersebut bisa optimal dikeluarkan. Ini, menurut mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal, merupakan satu dari empat syarat yang diperlukan agar Indonesia tidak kehilangan momentum. Ketiga syarat lainnya kelompok pemuda terserap di pasar kerja, memiliki tabungan rumah tangga, dan kebijakan afirmasi perempuan dalam pasar kerja.
Di atas kertas, keempat syarat tersebut mudah dituliskan. Namun, tidak dalam praktiknya. Masih banyak generasi muda yang belum mendapatkan pekerjaan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia per Februari 2023 sebesar 7,99 juta orang.
Tingginya ketimpangan juga menjadi persoalan mendasar lainnya. World Inequality Report 2022 melaporkan, kesenjangan ekonomi di Indonesia tak berubah signifikan dalam dua dekade terakhir. Selama 2001-2021, sebanyak 50% penduduk hanya memiliki kurang dari 5% kekayaan rumah tangga nasional (total household wealth), sedangkan 10% penduduk lainnya mempunyai sekitar 60% kekayaan rumah tangga nasional.
Era distrupsi pun mesti menjadi atensi. Pangkalnya, ketimpangan yang terjadi memperdalam jurang perbedaan antara kaum papa dengan si punya. Alhasil, tidak semua talenta potensial yang dimiliki pemuda bisa diberdayakan.
Roda terus berputar. Kehidupan tak juga berhenti. Tidak jarang pemuda yang terjerumus ke dalam kubang hitam kehidupan. Ini menambah berat pekerjaan rumah untuk memanfaatkan bonus demografi. Padahal, masih banyak hal yang harus dibenahi.
Konflik horizontal adalah dinamika yang terus terjadi. Sialnya, dalam satu dekade terakhir, diperparah dengan hal remeh temeh: perbedaan pilihan pada tahun politik.
Jika momentum bonus demografi tidak termanfaatkan dengan baik, maka melimpah ruahnya pemuda hanya akan menjadi bumerang. Ia hanya akan menjadi beban dalam perjalanan bangsa ini.
Minggu, 23 Juli 2023, menjadi tahun emas bagi KNPI karena genap berusia 50 tahun. Pasang surut perkembangan yang mewarnai bangsa ini turut memberikan corak terhadap perjalanan KNPI.
Setidaknya sejumlah hal telah diupayakan KNPI sebagai wadah perekat pemuda agar turut berperan dalam mengisi kemerdekaan. Sebagai mitra kritis pemerintah, KNPI juga memosisikan dirinya sebagai kawah candradimuka dalam penguatan karakter pemuda sehingga memiliki jiwa nasionalisme.
Diperlukan SDM berkualitas agar semua potensi tersebut bisa optimal dikeluarkan. Ini, menurut mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal, merupakan satu dari empat syarat yang diperlukan agar Indonesia tidak kehilangan momentum. Ketiga syarat lainnya kelompok pemuda terserap di pasar kerja, memiliki tabungan rumah tangga, dan kebijakan afirmasi perempuan dalam pasar kerja.
Di atas kertas, keempat syarat tersebut mudah dituliskan. Namun, tidak dalam praktiknya. Masih banyak generasi muda yang belum mendapatkan pekerjaan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia per Februari 2023 sebesar 7,99 juta orang.
Tingginya ketimpangan juga menjadi persoalan mendasar lainnya. World Inequality Report 2022 melaporkan, kesenjangan ekonomi di Indonesia tak berubah signifikan dalam dua dekade terakhir. Selama 2001-2021, sebanyak 50% penduduk hanya memiliki kurang dari 5% kekayaan rumah tangga nasional (total household wealth), sedangkan 10% penduduk lainnya mempunyai sekitar 60% kekayaan rumah tangga nasional.
Era distrupsi pun mesti menjadi atensi. Pangkalnya, ketimpangan yang terjadi memperdalam jurang perbedaan antara kaum papa dengan si punya. Alhasil, tidak semua talenta potensial yang dimiliki pemuda bisa diberdayakan.
Roda terus berputar. Kehidupan tak juga berhenti. Tidak jarang pemuda yang terjerumus ke dalam kubang hitam kehidupan. Ini menambah berat pekerjaan rumah untuk memanfaatkan bonus demografi. Padahal, masih banyak hal yang harus dibenahi.
Konflik horizontal adalah dinamika yang terus terjadi. Sialnya, dalam satu dekade terakhir, diperparah dengan hal remeh temeh: perbedaan pilihan pada tahun politik.
Jika momentum bonus demografi tidak termanfaatkan dengan baik, maka melimpah ruahnya pemuda hanya akan menjadi bumerang. Ia hanya akan menjadi beban dalam perjalanan bangsa ini.
Minggu, 23 Juli 2023, menjadi tahun emas bagi KNPI karena genap berusia 50 tahun. Pasang surut perkembangan yang mewarnai bangsa ini turut memberikan corak terhadap perjalanan KNPI.
Setidaknya sejumlah hal telah diupayakan KNPI sebagai wadah perekat pemuda agar turut berperan dalam mengisi kemerdekaan. Sebagai mitra kritis pemerintah, KNPI juga memosisikan dirinya sebagai kawah candradimuka dalam penguatan karakter pemuda sehingga memiliki jiwa nasionalisme.