Ketum Bamusi Sebut Bung Karno Pemimpin Nasionalis Relijius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq menyebut Presiden Soekarno merupakan pemimpin nasionalis relijius. Banyak hal yang dilakukan Bung Karno dilandasi kecintaan pada bangsa, negara, dan agama.
Hal itu disampaikan Hamka Haq saat Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023). Hadiri dalam acara tersebut Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga hadir secara virtual.
Di hadapan ratusan jemaah yang hadir, Hamka Haq menyampaikan, terdapat sejarah yang terukir pada Juni. Karena itu, PDIP menyebut Juni sebagai Bulan Bung Karno.
"Bung Karno lahir 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970. Beliau juga berpidato dalam rangka Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Selalu Juni," kata Hamka Haq dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, Bung Karno merupakan pemimpin yang sangat memikirkan bangsa, negara, dan agama. "Bung Karno adalah sosok pemimpin nasionalis sekaligus religius," katanya.
Hamka Haq mencontohkan betapa Bung Karno sangat agamis dalam memimpin. Salah satunya Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 bertepatan pada 8 Ramadan.
"Sebenarnya beliau mau memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Ramadan, tetapi karena terlalu lama, didesak pemuda saat itu, beliau diculik dari Rengasdengklok," katanya.
Pemilihan Pancasila yang memuat lima sila juga berdekatan dengan angka lima dalam rukun Islam. Masjid Istiqlal, lanjut Hamka Haq, didirikan Bung Karno sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
"Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius," katanya.
Hamka Haq berharap api perjuangan dan gagasan Bung Karno bisa diwarisi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Haul ke-53 Bung Karno, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno. Selain itu, juga dilakukan pemberian santuan kepada anak yatim oleh DPP PDIP.
Hal itu disampaikan Hamka Haq saat Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023). Hadiri dalam acara tersebut Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga hadir secara virtual.
Di hadapan ratusan jemaah yang hadir, Hamka Haq menyampaikan, terdapat sejarah yang terukir pada Juni. Karena itu, PDIP menyebut Juni sebagai Bulan Bung Karno.
"Bung Karno lahir 6 Juni 1901 dan wafat 21 Juni 1970. Beliau juga berpidato dalam rangka Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni. Selalu Juni," kata Hamka Haq dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, Bung Karno merupakan pemimpin yang sangat memikirkan bangsa, negara, dan agama. "Bung Karno adalah sosok pemimpin nasionalis sekaligus religius," katanya.
Hamka Haq mencontohkan betapa Bung Karno sangat agamis dalam memimpin. Salah satunya Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 bertepatan pada 8 Ramadan.
"Sebenarnya beliau mau memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Ramadan, tetapi karena terlalu lama, didesak pemuda saat itu, beliau diculik dari Rengasdengklok," katanya.
Pemilihan Pancasila yang memuat lima sila juga berdekatan dengan angka lima dalam rukun Islam. Masjid Istiqlal, lanjut Hamka Haq, didirikan Bung Karno sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
"Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius," katanya.
Hamka Haq berharap api perjuangan dan gagasan Bung Karno bisa diwarisi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Haul ke-53 Bung Karno, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno. Selain itu, juga dilakukan pemberian santuan kepada anak yatim oleh DPP PDIP.
(abd)