Ganjar Pranowo Terima Aspirasi Pedagang Bakso Jabodetabek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menerima aspirasi puluhan pedagang bakso asal Jabodetabek. Ganjar menerima puluhan pedagang bakso itu di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Para pedagang bakso ini bercerita tentang izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kota Bekasi, Jawa Barat yang belum turun. Hal ini membuat Ganjar meminta para pedagang bakso untuk menghubungi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono lewat video call.
Aspirasi pedagang bakso itu pun langsung disampaikan Ganjar kepada Tri selaku orang nomor satu di Pemkot Bekasi melalui panggilan video call.
“Ada masukan-masukan yang menarik tadi umpama ‘Pak saya masih kesulitan mengurus PIRT. Kebetulan saya kenal dengan Wali Kota Bekasi Pak Tri tadi saya telepon langsung ‘siap Pak, kita bereskan’," kata Ganjar.
Tak hanya PIRT, Ganjar juga dipercaya untuk memberikan solusi terkait pajak yang dibebankan pedagang bakso berskala mikro. Diketahui, para pedagang bakso kini dikenakan pajak 10%.
Ganjar berpendapat, hal itu harus diselesaikan dengan duduk bersama antara pedagang bakso dan pihak pajak. Sebab, aspirasi tersebut bisa selesai lewat musyawarah.
"Sehingga nanti dengan pemda nanti juga bisa dirumuskan, berapa sebenarnya tarif yang cocok untuk mereka," ujarnya.
Tak kalah penting, Ganjar menuturkan, para pedagang baso juga mesti mendapatkan akses dan ruang dalam berjualan. Ganjar menekankan pentingnya tempat mereka berjualan.
“Yang ketiga mereka perlu mendapatkan akses ruang tempat untuk berdagang. Ini yang menurut saya penting dan ternyata mereka orang-orang yang sangat kreatif," ungkapnya.
Ganjar juga sangat mengapresiasi para pedagang bakso yang mampu bertahan di tengah pademi Covid-19 lalu. Mereka berinovasi menciptakan produk yang tetap laku di masyarakat.
"Contohnya ini, mereka pada saat pandemi itu mereka tidak menyerah dan mereka membuat bakso frozen yang di jual keliling. Inilah cara survival mereka dan ini baksonya bagus banget. Ini cara yang mereka survive dan kemasannya menurut saya cukup bagus ya," jelas Ganjar.
Sementara perwakilan pedagang bakso Jabodetabek, Mariyanto mengatakan, Ganjar sebagai sosok pemimpin yang merakyat dan punya komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
"Iya, kami menyampaikan aspirasi terutama PIRT. Insya Allah akan dibantu oleh beliau," katanya. Mariyanto menambahkan, kunjungan pedagang bakso Jabodetabek ke rumah dinas Ganjar adalah momen spesial.
Pasalnya selain diterima hangat, Ganjar juga turut menikmati bakso bersama-sama. "Tentunya kalau Pak Ganjar itu representatif wong cilik, ya ternyata bisa ambil mi sendiri, bakso sendiri, kuah sendiri juga bisa. Keren Pak Ganjar," ucapnya.
Para pedagang bakso ini bercerita tentang izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kota Bekasi, Jawa Barat yang belum turun. Hal ini membuat Ganjar meminta para pedagang bakso untuk menghubungi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono lewat video call.
Aspirasi pedagang bakso itu pun langsung disampaikan Ganjar kepada Tri selaku orang nomor satu di Pemkot Bekasi melalui panggilan video call.
“Ada masukan-masukan yang menarik tadi umpama ‘Pak saya masih kesulitan mengurus PIRT. Kebetulan saya kenal dengan Wali Kota Bekasi Pak Tri tadi saya telepon langsung ‘siap Pak, kita bereskan’," kata Ganjar.
Tak hanya PIRT, Ganjar juga dipercaya untuk memberikan solusi terkait pajak yang dibebankan pedagang bakso berskala mikro. Diketahui, para pedagang bakso kini dikenakan pajak 10%.
Ganjar berpendapat, hal itu harus diselesaikan dengan duduk bersama antara pedagang bakso dan pihak pajak. Sebab, aspirasi tersebut bisa selesai lewat musyawarah.
"Sehingga nanti dengan pemda nanti juga bisa dirumuskan, berapa sebenarnya tarif yang cocok untuk mereka," ujarnya.
Tak kalah penting, Ganjar menuturkan, para pedagang baso juga mesti mendapatkan akses dan ruang dalam berjualan. Ganjar menekankan pentingnya tempat mereka berjualan.
“Yang ketiga mereka perlu mendapatkan akses ruang tempat untuk berdagang. Ini yang menurut saya penting dan ternyata mereka orang-orang yang sangat kreatif," ungkapnya.
Ganjar juga sangat mengapresiasi para pedagang bakso yang mampu bertahan di tengah pademi Covid-19 lalu. Mereka berinovasi menciptakan produk yang tetap laku di masyarakat.
"Contohnya ini, mereka pada saat pandemi itu mereka tidak menyerah dan mereka membuat bakso frozen yang di jual keliling. Inilah cara survival mereka dan ini baksonya bagus banget. Ini cara yang mereka survive dan kemasannya menurut saya cukup bagus ya," jelas Ganjar.
Sementara perwakilan pedagang bakso Jabodetabek, Mariyanto mengatakan, Ganjar sebagai sosok pemimpin yang merakyat dan punya komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
"Iya, kami menyampaikan aspirasi terutama PIRT. Insya Allah akan dibantu oleh beliau," katanya. Mariyanto menambahkan, kunjungan pedagang bakso Jabodetabek ke rumah dinas Ganjar adalah momen spesial.
Pasalnya selain diterima hangat, Ganjar juga turut menikmati bakso bersama-sama. "Tentunya kalau Pak Ganjar itu representatif wong cilik, ya ternyata bisa ambil mi sendiri, bakso sendiri, kuah sendiri juga bisa. Keren Pak Ganjar," ucapnya.
(hab)