Nasdem Sebut Elektabilitas Anies Baswedan di Survei Bukan Tolok Ukur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Nasdem tak mempersoalkan bila elektabilitas Anies Baswedan kerap di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam hasil survei. Anies merupakan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ketua Fraksi Partai Nasdem Roberth Rouw merasa, biasa saja bila elektabilitas Anies kerap berada di bawah Prabowo dan Ganjar. Ia pun mencontohkan Nasdem.
"Ah kita biasa saja, Nasdem juga dari dulu elekrabilitasnya enggak lolos threshold, buktinya kita nomor empat," kata Roberth saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023).
Kendati demikian, Roberth merasa, hasil survei bukan tolok ukur keberhasilan untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Jadi itu bukan tolok ukur buat kita, karena Nasdem bekerja yakin dan percaya dengan kerja kinerja dan struktur yang kami bangun," ucap Roberth.
"Jadi saya kira kalau bicara itu, survei-survei boleh dibuka dari tahun berapa itu, selalu menyatakan kalau Nasdem tidak lolos threshold ya kan," tandasnya.
Sebagai informasi, elektabilitas Anies Baswedan di papan survei, memang kerap di bawah dua figur terkuat lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Pada survei Indikator Politik Indonesia teranyar, misalnya, Anies hanya memperoleh 18,9 persen; Prabowo 38 persen; dan Ganjar 34,2 persen pada simulasi 3 nama.
Pun dengan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar. Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 37,9 persen; posisi kedua Prabowo Subianto 33,5 persen; dan Anies Baswedan 19,2 persen.
Ketua Fraksi Partai Nasdem Roberth Rouw merasa, biasa saja bila elektabilitas Anies kerap berada di bawah Prabowo dan Ganjar. Ia pun mencontohkan Nasdem.
"Ah kita biasa saja, Nasdem juga dari dulu elekrabilitasnya enggak lolos threshold, buktinya kita nomor empat," kata Roberth saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023).
Kendati demikian, Roberth merasa, hasil survei bukan tolok ukur keberhasilan untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Jadi itu bukan tolok ukur buat kita, karena Nasdem bekerja yakin dan percaya dengan kerja kinerja dan struktur yang kami bangun," ucap Roberth.
"Jadi saya kira kalau bicara itu, survei-survei boleh dibuka dari tahun berapa itu, selalu menyatakan kalau Nasdem tidak lolos threshold ya kan," tandasnya.
Sebagai informasi, elektabilitas Anies Baswedan di papan survei, memang kerap di bawah dua figur terkuat lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Pada survei Indikator Politik Indonesia teranyar, misalnya, Anies hanya memperoleh 18,9 persen; Prabowo 38 persen; dan Ganjar 34,2 persen pada simulasi 3 nama.
Pun dengan lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) teranyar. Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 37,9 persen; posisi kedua Prabowo Subianto 33,5 persen; dan Anies Baswedan 19,2 persen.
(maf)