Presiden Erdogan yang Rasional Konservatif
loading...
A
A
A
Namun, karena sanksi ekonomi yang berat dari Amerika Serikat dan sekutunya, produksi gas tahun 2021 adalah 239 miliar meter kubik, atau hanya sekitar 30 persen dari produksi tahunan gas Rusia. Turki diharapkan mampu menjembatani masuknya gas Iran ke Eropa.
Dalam hubungannya dengan Eropa dan juga Amerika Serikat, Turki terkadang merasa frustrasi seperti dianaktirikan. Turki termasuk negara pertama yang bergabung dengan Dewan Eropa yang menjadi cikal bakal Masyarakat Ekonomi Eropa di tahun 1950.
Sejak tahun 1987 negara itu telah mengajukan lamaran resmi menjadi anggota penuh Masyarakat Eropa (European Union), namun hingga saat ini belum terkabul. Isu pelanggaran hak asasi manusia, arus pengungsi dari Suriah, Afganistan dan Irak ke Eropa via Turki sering menjadi alasan Masyarakat Eropa menolak keanggotaan Turki. Hal ini berbeda dari negara-negara Skandinavia serta negara-negara pecahan dan eks sekutu Rusia di Pakta Warsawa yang langsung diterima.
Turki memiliki akar kesejarahan yang panjang sebagai kekuatan militer utama (major power) di sekitar kawasan Eropa Tenggara, Asia Barat hingga Afrika Utara selama lebih dari enam dasa warsa hingga perang dunia kedua. Pada saat perang dunia pertama Negara itu beraliansi dengan Prusia Austro Hongaria yang akhirnya kalah.
Hal yang sama diulangi lagi pada saat perang dunia kedua bersama Jerman dan negara-negara Balkan. Juga kalah. Namun demikian Amerika Serikat dan Sekutu memandang bahwa secara politik dan militer Turki harus digandeng. Tetapi tidak secara ekonomi.
Turki adalah negara pertama yang diterima bergabung pada tahun 1952 di NATO (North Atlantic Treaty Organization)–pakta politik dan militer Negara Sekutu Pimpinan Amerika Serikat setelah pembentukannya tahun 1949. Turki bersama dengan Yunani diminta bergabung ke NATO sebagai bagian dari politik tirai besi untuk menghempang pengaruh Uni Soviet (sekarang Rusia).
Finlandia adalah negara ke 31 yang bergabung dengan NATO pada tanggal 4 April 2023. Finlandia menerima para pelarian politik dari Turki. Penerimaan atas Finlandia menjadi mulus, setelah Turki mencabut penentangannya.
Turki adalah satu-satunya negara anggota NATO yang pernah menembak jatuh pesawat tempur Rusia. Peristiwanya terjadi di perbatasan Suriah Turki pada tahun 2015. Pada waktu itu terjadi perang saudara di Suriah antara tentara Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad yang mendapat dukungan Rusia, dengan elemen-elemen lain seperti tentara pembebasan Suriah yang mendapat dukungan Amerika Serikat.
Beberapa negara lain seperti Iran, Irak dan Turki juga menaruh perhatian yang tinggi mengingat daerah perang di Suriah meliputi wilayah Suku Kurdi yang tersebar merata di perbatasan keempat Negara itu.
Presiden Erdogan–Sang Ketua, demikian panggilan masa mudanya ketika masih sebagai pemain bola kaki profesional–memerintahkan pesawat tempur F-16 yang didukung teknologi radar dan penginderaan jarak jauh buatan domestik, menghabisi pesawat Sukhoi Su-24 M Rusia yang masuk ke wilayah udaranya itu. Nama Erdogan semakin melambung di hati rakyatnya.
Dalam perang Rusia di Ukraina dewasa ini, Erdogan memainkan peranan penting. Dalam beberapa kunjungan bolak balik ke Rusia dan Ukraina, Erdogan berhasil dalam misi ekonomi dan kemanusiaan. Dengan Rusia, dia berhasil meyakinkan pembayaran gas dengan mata uang Lira Turki.
Dalam hubungannya dengan Eropa dan juga Amerika Serikat, Turki terkadang merasa frustrasi seperti dianaktirikan. Turki termasuk negara pertama yang bergabung dengan Dewan Eropa yang menjadi cikal bakal Masyarakat Ekonomi Eropa di tahun 1950.
Sejak tahun 1987 negara itu telah mengajukan lamaran resmi menjadi anggota penuh Masyarakat Eropa (European Union), namun hingga saat ini belum terkabul. Isu pelanggaran hak asasi manusia, arus pengungsi dari Suriah, Afganistan dan Irak ke Eropa via Turki sering menjadi alasan Masyarakat Eropa menolak keanggotaan Turki. Hal ini berbeda dari negara-negara Skandinavia serta negara-negara pecahan dan eks sekutu Rusia di Pakta Warsawa yang langsung diterima.
Turki memiliki akar kesejarahan yang panjang sebagai kekuatan militer utama (major power) di sekitar kawasan Eropa Tenggara, Asia Barat hingga Afrika Utara selama lebih dari enam dasa warsa hingga perang dunia kedua. Pada saat perang dunia pertama Negara itu beraliansi dengan Prusia Austro Hongaria yang akhirnya kalah.
Hal yang sama diulangi lagi pada saat perang dunia kedua bersama Jerman dan negara-negara Balkan. Juga kalah. Namun demikian Amerika Serikat dan Sekutu memandang bahwa secara politik dan militer Turki harus digandeng. Tetapi tidak secara ekonomi.
Turki adalah negara pertama yang diterima bergabung pada tahun 1952 di NATO (North Atlantic Treaty Organization)–pakta politik dan militer Negara Sekutu Pimpinan Amerika Serikat setelah pembentukannya tahun 1949. Turki bersama dengan Yunani diminta bergabung ke NATO sebagai bagian dari politik tirai besi untuk menghempang pengaruh Uni Soviet (sekarang Rusia).
Finlandia adalah negara ke 31 yang bergabung dengan NATO pada tanggal 4 April 2023. Finlandia menerima para pelarian politik dari Turki. Penerimaan atas Finlandia menjadi mulus, setelah Turki mencabut penentangannya.
Politik dan Militer Kontemporer Turki
Turki adalah satu-satunya negara anggota NATO yang pernah menembak jatuh pesawat tempur Rusia. Peristiwanya terjadi di perbatasan Suriah Turki pada tahun 2015. Pada waktu itu terjadi perang saudara di Suriah antara tentara Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad yang mendapat dukungan Rusia, dengan elemen-elemen lain seperti tentara pembebasan Suriah yang mendapat dukungan Amerika Serikat.
Beberapa negara lain seperti Iran, Irak dan Turki juga menaruh perhatian yang tinggi mengingat daerah perang di Suriah meliputi wilayah Suku Kurdi yang tersebar merata di perbatasan keempat Negara itu.
Presiden Erdogan–Sang Ketua, demikian panggilan masa mudanya ketika masih sebagai pemain bola kaki profesional–memerintahkan pesawat tempur F-16 yang didukung teknologi radar dan penginderaan jarak jauh buatan domestik, menghabisi pesawat Sukhoi Su-24 M Rusia yang masuk ke wilayah udaranya itu. Nama Erdogan semakin melambung di hati rakyatnya.
Dalam perang Rusia di Ukraina dewasa ini, Erdogan memainkan peranan penting. Dalam beberapa kunjungan bolak balik ke Rusia dan Ukraina, Erdogan berhasil dalam misi ekonomi dan kemanusiaan. Dengan Rusia, dia berhasil meyakinkan pembayaran gas dengan mata uang Lira Turki.