Jangan Mati Syahid di Tanah Suci Dulu Ya
loading...
A
A
A
Tahun 2018 menempati kedua urutannya, yaitu berjumlah 32.499 lansia. Prosentase lansia tahun ini sebesar 30% dari total jemaah yang berangkat 221.000 orang.
Bagaimana mempertahankan prestasi pelayanan agar angka kecelakaan dan kematian rendah? Kemenag sudah mempersiapkan dengan cermat dalam mengantisipasi pelaksanaan haji tahun ini.
Sesuai dengan harapan harapan kita semua, para jemaah lansia agar selamat sampai rumah Indonesia kembali setelah melaksanakan ibadah haji. Pak dan Bu haji akan tersematkan di depan nama, dan pulangnya ibadahnya mabrur dan disambut anggota keluarga, handai tolan, tetangga, dan rekan-rekan di Tanah Air.
Jangan bayangkan terjadinya kecelakaan apalagi kematian. Jangan meninggal dulu di Tanah Suci adalah tugas yang harus dipikul penyelenggara ibadah haji tahun ini.
Kemenag menyiapkan fasilatas dan sarana terbaiknya untuk hak-hak lansia. Sejak berangkat, di dalam perjalanan, selama melaksanakan ibadah haji, sampai pulang kembali Kementrian tersebut berkomitmen untuk berperan aktif menjaga para lansia.
Di samping itu, mereka juga diharapkan mandiri dan menjaga diri sendiri. Pendampingan juga diharapkan maksimal meliputi kenyamanan psikologi, mental, dan sosial. Antarjemaah juga hendaknya saling menolong.
Jumlah petugas PPIH (Pembimbing Jemaah) juga ditambah, merekrut sekitar 4.200 orang khusus diperuntukkan para lansia. Petugas kloter dan nonkloter diintensifkan. Peralatan seperti kruk, walker, tongkat dan kursi roda juga disiapkan.
Petugas diharapkan memegangi moto haji ramah lansia. Sarana komunikasi, prosedur keselamatan, antisipasi kesehatan, dan transportasi yang mudah dan efektif agar lebih siap lagi.
Demi antisipasi ibadahnya, pada tahun ini Kemenag juga menyiapkan buku manual tentang Haji Ramah Lansia. Buku Saku juga sudah diedarkan melalui cetak dan versi pdf. Karena antisipasi keterbatasan Lansia, yang menyangkut manasik, juga disiapkan petunjuk khusus manasik lansia.
Kemenag benar-benar siap untuk melayani ini. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dalam pengantarnya: “…tahun ini penyelenggaran haji mengusun platform penyelenggaraan haji yang berkeadilan dan ramah Lansia, sehingga buku paket bimbingan manasik haji kali ini memasukkan Manasik Haji bagi Lansia.”
Bagaimana mempertahankan prestasi pelayanan agar angka kecelakaan dan kematian rendah? Kemenag sudah mempersiapkan dengan cermat dalam mengantisipasi pelaksanaan haji tahun ini.
Sesuai dengan harapan harapan kita semua, para jemaah lansia agar selamat sampai rumah Indonesia kembali setelah melaksanakan ibadah haji. Pak dan Bu haji akan tersematkan di depan nama, dan pulangnya ibadahnya mabrur dan disambut anggota keluarga, handai tolan, tetangga, dan rekan-rekan di Tanah Air.
Jangan bayangkan terjadinya kecelakaan apalagi kematian. Jangan meninggal dulu di Tanah Suci adalah tugas yang harus dipikul penyelenggara ibadah haji tahun ini.
Kemenag menyiapkan fasilatas dan sarana terbaiknya untuk hak-hak lansia. Sejak berangkat, di dalam perjalanan, selama melaksanakan ibadah haji, sampai pulang kembali Kementrian tersebut berkomitmen untuk berperan aktif menjaga para lansia.
Di samping itu, mereka juga diharapkan mandiri dan menjaga diri sendiri. Pendampingan juga diharapkan maksimal meliputi kenyamanan psikologi, mental, dan sosial. Antarjemaah juga hendaknya saling menolong.
Jumlah petugas PPIH (Pembimbing Jemaah) juga ditambah, merekrut sekitar 4.200 orang khusus diperuntukkan para lansia. Petugas kloter dan nonkloter diintensifkan. Peralatan seperti kruk, walker, tongkat dan kursi roda juga disiapkan.
Petugas diharapkan memegangi moto haji ramah lansia. Sarana komunikasi, prosedur keselamatan, antisipasi kesehatan, dan transportasi yang mudah dan efektif agar lebih siap lagi.
Demi antisipasi ibadahnya, pada tahun ini Kemenag juga menyiapkan buku manual tentang Haji Ramah Lansia. Buku Saku juga sudah diedarkan melalui cetak dan versi pdf. Karena antisipasi keterbatasan Lansia, yang menyangkut manasik, juga disiapkan petunjuk khusus manasik lansia.
Kemenag benar-benar siap untuk melayani ini. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dalam pengantarnya: “…tahun ini penyelenggaran haji mengusun platform penyelenggaraan haji yang berkeadilan dan ramah Lansia, sehingga buku paket bimbingan manasik haji kali ini memasukkan Manasik Haji bagi Lansia.”