Hidup Mewah Rasa Korupsi
loading...
A
A
A
Rio Christiawan
Associate Professor bidang Hukum, Pengajar Filsafat Hukum dan Pluralisme
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) . Kali ini giliran bupati kabupaten Meranti dan beberapa pejabat strategis lain yang dicokok lembaga atirasuah itu. Sebelumnya KPK juga menetapkan mantan pegawai kementerian keuangan Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi.
Belakangan ini terjadi beberapa fenomena menarik yang terjadi di tengah masyarakat, seperti kecenderungan untuk menonjolkan gaya hidup mewah di media sosial, menunjukkan kekuasaan secara berlebihan dengan melekatkan diri pada profil penguasa.
Melihat fenomena yang terjadi dan menjadi kecenderungan masyarakat saat ini, teringat istilah ‘Simulacra’ yang digagas oleh Jean Baudrillard (1985). Istilah itu kurang lebih artinya adalah kehidupan suatu komunitas atau masyarakat yang selalu diganggu dengan absurditas kode, tanda dan simbol sehingga manusia hidup dalam dunia imajiner.
Ini menyebabkan tiadanya batas kebenaran dan kepalsuan yang menyebabkan keadaan masyarakat serba semu dan berakibat pada hubungan interaksi di tengah masyarakat yang bersifatpseudo(semu).
38 tahun berlalu sejak Jean Baudrillard mempublikasikan fenomena masyarakat Simulacra melalui bukunya ‘Simulacra and Simulations’, saat ini justru persis terjadi dengan fenomena perilaku masyarakat di tanah air. Perilaku ‘simulacra’ ini telah menjadi perhatian dan kritik di Eropa dan banyak negara lainnya yang pada akhirnya mengubah perilaku dan persepsi masyarakat itu sendiri. Akibat dari perilaku simulacra adalah perilaku-perilaku di tengah masyarakat yang di luar akal sehat, logika dan nalar.
Dalam relasi sebab-akibat, perilaku itu berdampak pada model interaksi di masyarakat. Misalnya perilaku gaya hidup mewah pihak yang memiliki kewenangan selalu erat kaitannya dengan perilaku koruptif dan manipulatif.
Fenomena eratnya perilaku hedonisme dan korupsi tergambar melalui sosok Marie Antoinette (1755–1793). Marie Antoinette atau sering dikenal dengan Madamme Antoinette adalah ratu Prancis terakhir sebelum pecah revolusi Prancis.
Madamme Antoinette yang selanjutnya dikenal sebagaimadame deficitdi Perancis dihukum mati oleh masyarakat di guillotine (alat penjagalan hewan ternak), pada saat revolusi Prancis karena masyarakat sudah muak dengan gaya hidup mewah, arogan dan korupsi yang dilakukan oleh pimpinannya di tengah kesengsaraan masyarakat.
Perilaku Simulacra dan Korupsi
Jika menelusuri sejarah yang ada, jelas terdapat korelasi antara perilaku simulacra dan gerakan perubahan yang mendasar. Misalnya perilaku Simulacramadame deficitdengan revolusi Prancis yang menghasilkan perlakuan kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan (liberte, egalite dan fraternite) pada masyarakat luas.
Associate Professor bidang Hukum, Pengajar Filsafat Hukum dan Pluralisme
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) . Kali ini giliran bupati kabupaten Meranti dan beberapa pejabat strategis lain yang dicokok lembaga atirasuah itu. Sebelumnya KPK juga menetapkan mantan pegawai kementerian keuangan Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi.
Belakangan ini terjadi beberapa fenomena menarik yang terjadi di tengah masyarakat, seperti kecenderungan untuk menonjolkan gaya hidup mewah di media sosial, menunjukkan kekuasaan secara berlebihan dengan melekatkan diri pada profil penguasa.
Melihat fenomena yang terjadi dan menjadi kecenderungan masyarakat saat ini, teringat istilah ‘Simulacra’ yang digagas oleh Jean Baudrillard (1985). Istilah itu kurang lebih artinya adalah kehidupan suatu komunitas atau masyarakat yang selalu diganggu dengan absurditas kode, tanda dan simbol sehingga manusia hidup dalam dunia imajiner.
Ini menyebabkan tiadanya batas kebenaran dan kepalsuan yang menyebabkan keadaan masyarakat serba semu dan berakibat pada hubungan interaksi di tengah masyarakat yang bersifatpseudo(semu).
38 tahun berlalu sejak Jean Baudrillard mempublikasikan fenomena masyarakat Simulacra melalui bukunya ‘Simulacra and Simulations’, saat ini justru persis terjadi dengan fenomena perilaku masyarakat di tanah air. Perilaku ‘simulacra’ ini telah menjadi perhatian dan kritik di Eropa dan banyak negara lainnya yang pada akhirnya mengubah perilaku dan persepsi masyarakat itu sendiri. Akibat dari perilaku simulacra adalah perilaku-perilaku di tengah masyarakat yang di luar akal sehat, logika dan nalar.
Dalam relasi sebab-akibat, perilaku itu berdampak pada model interaksi di masyarakat. Misalnya perilaku gaya hidup mewah pihak yang memiliki kewenangan selalu erat kaitannya dengan perilaku koruptif dan manipulatif.
Fenomena eratnya perilaku hedonisme dan korupsi tergambar melalui sosok Marie Antoinette (1755–1793). Marie Antoinette atau sering dikenal dengan Madamme Antoinette adalah ratu Prancis terakhir sebelum pecah revolusi Prancis.
Madamme Antoinette yang selanjutnya dikenal sebagaimadame deficitdi Perancis dihukum mati oleh masyarakat di guillotine (alat penjagalan hewan ternak), pada saat revolusi Prancis karena masyarakat sudah muak dengan gaya hidup mewah, arogan dan korupsi yang dilakukan oleh pimpinannya di tengah kesengsaraan masyarakat.
Perilaku Simulacra dan Korupsi
Jika menelusuri sejarah yang ada, jelas terdapat korelasi antara perilaku simulacra dan gerakan perubahan yang mendasar. Misalnya perilaku Simulacramadame deficitdengan revolusi Prancis yang menghasilkan perlakuan kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan (liberte, egalite dan fraternite) pada masyarakat luas.