PPP DKI Siap Pemilu Sistem Proporsional Terbuka atau Tertutup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Islahuddin mengatakan, partainya siap jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka atau mengubahnya menjadi tertutup. Apalagi partai yang telah berusia 50 tahun telah pernah mengikuti dua sistem pemilu tersebut.
"Popularitas PPP di Jakarta masih sangat tinggi. Partai ini mempunyai lambang yang ikonik yaitu Kakbah dan memiliki pendukung tradisional yang loyal di Jakarta. Sehingga tak khawatir menghadapi sistem terbuka maupun tertutup," kata Islah, Kamis (9/3/2023).
PPP DKI sudah memiliki strategi yang matang dalam menghadapi Pemilu 2024 sistem proporsional tertutup. Dan daftar Bacaleg di 10 dapil relatif sudah terisi dimana para caleg juga siap bertarung di sistem proporsional terbuka. "Dari usia partai yang mencapai 50 tahun, lebih dari 30 tahun PPP mengikui pemilu dengan sistem proporsional tertutup," jelasnya.
Islah mengakui proporsional tertutup mempunyai banyak kelebihan, terutama bisa menekan angka politik uang. Namun bukan berarti PPP DKI menolak sistem proporsional terbuka. Karena baik terbuka maupun tertutup tetap sah di alam demokrasi. Tinggal bagaimana MK menimbang manfaat dan mudhorot dari kedua sistem ini.
"Sejarah membuktikan bahwa sistem proporsional terbuka memang membuat money politics sangat tinggi. Caleg umumnya harus terpaksa mengeluarkan dana yang sangat besar untuk memastikan masyarakat memilih mereka," ujarnya.
Sistem proporsional tertutup juga mengedukasi masyarakat agar memilih partai yang memiliki visi dan arah perjuangan jelas. Partai juga dituntut memperbaiki diri agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat.
"Cost politic yang semakin rendah membuat anggota legislatif baik di DPR maupun DPRD lebih tenang mengemban dan menyalurkan aspirasi konstituennya. Kami juga yakin kasus korupsi bisa ditekan," tandasnya.
"Popularitas PPP di Jakarta masih sangat tinggi. Partai ini mempunyai lambang yang ikonik yaitu Kakbah dan memiliki pendukung tradisional yang loyal di Jakarta. Sehingga tak khawatir menghadapi sistem terbuka maupun tertutup," kata Islah, Kamis (9/3/2023).
PPP DKI sudah memiliki strategi yang matang dalam menghadapi Pemilu 2024 sistem proporsional tertutup. Dan daftar Bacaleg di 10 dapil relatif sudah terisi dimana para caleg juga siap bertarung di sistem proporsional terbuka. "Dari usia partai yang mencapai 50 tahun, lebih dari 30 tahun PPP mengikui pemilu dengan sistem proporsional tertutup," jelasnya.
Islah mengakui proporsional tertutup mempunyai banyak kelebihan, terutama bisa menekan angka politik uang. Namun bukan berarti PPP DKI menolak sistem proporsional terbuka. Karena baik terbuka maupun tertutup tetap sah di alam demokrasi. Tinggal bagaimana MK menimbang manfaat dan mudhorot dari kedua sistem ini.
"Sejarah membuktikan bahwa sistem proporsional terbuka memang membuat money politics sangat tinggi. Caleg umumnya harus terpaksa mengeluarkan dana yang sangat besar untuk memastikan masyarakat memilih mereka," ujarnya.
Sistem proporsional tertutup juga mengedukasi masyarakat agar memilih partai yang memiliki visi dan arah perjuangan jelas. Partai juga dituntut memperbaiki diri agar bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat.
"Cost politic yang semakin rendah membuat anggota legislatif baik di DPR maupun DPRD lebih tenang mengemban dan menyalurkan aspirasi konstituennya. Kami juga yakin kasus korupsi bisa ditekan," tandasnya.
(poe)