Ancaman 'Deepfake' Jelang Pemilu

Sabtu, 04 Maret 2023 - 17:22 WIB
loading...
A A A
Melalui teknologi olah gambar dan suara ini bisa digunakan untuk memalsukan video atau foto seseorang dan memublikasikannya secara online untuk mempermalukan atau mencemarkan nama baik orang tersebut.

Deepfake juga dapat digunakan untuk memata-matai orang dan mengumpulkan informasi pribadi dengan memodifikasi video atau audio yang telah diambil secara diam-diam. Deepfake bisa digunakan untuk memproduksi konten palsu yang dapat digunakan sebagai senjata dalam perang politik.

Penggunaan Deepfake juga mungkin untuk kampanye hitam (black campaign) dengan membuat video yang memfitnah atau menjatuhkan kandidat lawan. Deepfake digunakan untuk membuat video palsu politisi yang menyampaikan pesan yang berbeda atau bertentangan dengan pandangan aslinya. Video tersebut dapat digunakan untuk memperkuat propaganda dan memengaruhi opini publik.

Deepfake juga punya keterkaitan dengan fake news (berita palsu). Keduanya dapat digunakan bersama-sama untuk menciptakan citra atau pesan yang tidak benar tentang seorang politisi atau partai politik tertentu. Deepfake dapat digunakan untuk meniru wartawan atau media lainnya dan membuat konten palsu yang tampak seperti benar. Hal ini dapat membantu memperkuat narasi atau kebijakan politik tertentu.

Penggunaan deepfake dapat berdampak buruk pada demokrasi dan stabilitas politik karena informasi palsu dan manipulatif dapat memengaruhi keputusan politik dan memperkuat konflik politik. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi penggunaan deepfake jelang pemilu mendatang.

Literasi Digital
Untuk mengantisipasi kejahatan deepfake ada sejumlah cara yang penting dilakukan di antaranya dengan meningkatkan literasi digital. Edukasi tentang deepfake dan hoaks sangat penting untuk mengurangi dampak kejahatan teknologi ini. Hal ini dapat membantu orang membedakan video dan foto palsu yang dibuat menggunakan teknologi deepfake dari konten yang asli.

Meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat dengan membekali keterampilan yang diperlukan untuk memeriksa dan mengevaluasi sumber informasi dan memastikan kebenaran dari informasi tersebut. Ini termasuk membiasakan diri dengan berbagai jenis media, memeriksa sumber informasi, dan mengevaluasi keandalan informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya.

Selain itu pengguna teknologi perlu menerapkan standar keamanan yang tinggi. Hal ini termasuk kebijakan privasi yang ketat, otentikasi multifaktor dan kata sandi yang kuat untuk mengurangi kemungkinan penggunaan informasi palsu untuk kejahatan.

Menggunakan teknologi pendeteksi deepfake juga penting dilakukan. Ada banyak perusahaan dan lembaga penelitian yang mengembangkan teknologi pendeteksi deepfake. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mendeteksi apakah sebuah video atau foto itu asli atau palsu.

Seperti umumnya teknologi, deepfake memiliki potensi yang menguntungkan atau merugikan manusia, tergantung pada cara penggunaannya. Karena deepfake adalah teknologi yang terus berkembang, maka kita juga harus terus mengembangkan teknologi dan strategi baru untuk mengatasi ancaman yang muncul.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1480 seconds (0.1#10.140)