Ancaman 'Deepfake' Jelang Pemilu

Sabtu, 04 Maret 2023 - 17:22 WIB
loading...
Ancaman Deepfake Jelang...
Sugeng Winarno (Fot:o: Ist)
A A A
Sugeng Winarno
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

MUNCULNYA kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terus mendisrupsi kehidupan manusia. Beragam modus kejahatan juga menyertai aneka temuan supercanggih saat ini. Fenomena deepfake misalnya.

Deepfake adalah salah satu tipe kecerdasan buatan yang digunakan untuk membuat foto, audio, dan video rekayasa. Penggunaan kecerdasan audio visual ini selain berdampak positif ternyata juga bisa jadi ancaman serius di tahun politik jelang pemilu.

Baca Juga: koran-sindo.com

Keterkaitan deepfake dengan pemilu adalah teknologi ini dapat digunakan untuk tujuan politik yang tidak jujur dan merugikan. Deepfake bisa digunakan untuk membuat video atau gambar palsu yang sulit dibedakan dengan aslinya. Bahkan dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan mampu meniru suara dan gerakan orang yang diwakili oleh video atau gambar tertentu.

Beberapa contoh penggunaan deepfake dalam politik yang berbahaya termasuk pembuatan video palsu yang menggambarkan seorang politisi mengucapkan kata-kata atau melakukan tindakan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan atau membuat gambar palsu yang menunjukkan bahwa seorang politisi telah melakukan sesuatu yang kontroversial atau merugikan.

Deepfake juga dapat digunakan untuk mengubah opini publik dengan menyebarkan informasi yang salah atau palsu tentang seorang calon atau bahkan dapat digunakan untuk menciptakan citra palsu dari seorang calon yang lebih menguntungkan secara politik. Dalam banyak kasus, deepfake digunakan sebagai alat propaganda politik yang menyesatkan, yang dapat membahayakan demokrasi dan stabilitas politik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi dan memerangi penggunaan deepfake dalam politik.

Teknologi manipulatif ini juga banyak digunakan untuk membuat konten-konten hoaks. Foto dan video diolah sedemikian rupa sehingga persis dengan aslinya. Manipulasi suara juga dengan gampang bisa dilakukan. Siapa pun bisa berbicara dengan karakter suara orang lain yang dikehendaki. Kecanggihan manipulasi citra audio visual ini sangat rawan dan dapat memicu munculnya beragam konten palsu yang dapat merugikan orang lain.

Ancaman Serius
Deepfake bekerja dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknik deep learning untuk memodifikasi atau menyusun ulang data visual atau suara asli dengan data palsu. Dalam manipulasi video, teknologi ini dapat membuat seseorang terlihat seperti orang lain, atau memodifikasi tampilan dan gerakan wajah seseorang sehingga terlihat seolah-olah sedang mengucapkan sesuatu yang sebenarnya tidak diucapkan.

Sejatinya temuan deepfake dapat bermanfaat untuk beberapa bidang pekerjaan, seperti bidang hiburan, periklanan, dan industri film. Namun, teknologi deepfake juga memiliki potensi yang cukup besar untuk disalahgunakan. Misalnya, deepfake bisa digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks, atau bahkan digunakan untuk merusak reputasi seseorang dengan memodifikasi atau memalsukan video dan audio.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)