Fadli Zon Mendorong Indonesia Bersikap soal Polemik Hagia Sophia

Kamis, 16 Juli 2020 - 09:38 WIB
loading...
Fadli Zon Mendorong Indonesia Bersikap soal Polemik Hagia Sophia
Pemandangan Hagia Sophia di malam hari. Foto/pixabay
A A A
JAKARTA - Polemik seputar Hagia Sophia di Turki bukan semata soal sejarah, tapi juga berkaitan hubungan internasional. Dalam situasi ini, Indonesia dipandang perlu menyatakan sikap secara terbuka.

”Terkait dengan polemik ini, sebagi negara Muslim terbesar, sy menilai Indonesia perlu menyampaikan sikapnya secara terbuka,” ujar politikus Partai Gerindra Fadli Zon lewat akun twitter @fadlizon, Kamis (16/7/2020).

(Baca: Erdogan Jadikan Hagia Sophia Masjid, Ini Respons Tokoh-tokoh Muslim Indonesia)

Seperti diketahui, Pemerintah Turki berencana mengembalikan bangunan museum itu menjadi masjid. Rencana tersebut langsung mengundang reaksi berbagai negara di dunia. Umumnya negara-negara Barat menentang rencana Presiden Recep Tayyip Erdogan karena dianggap menyinggung perasaan umat Kristiani dunia.

Fadli Zon Mendorong Indonesia Bersikap soal Polemik Hagia Sophia

Interior Hagia Sophia dengan bercorak Bizantium dengan kaligrafi Arab. Foto/pixabay

Hagia Sophia pernah menjadi ikon peradaban Eropa di masa kejayaan Bizantium. Dibangun selama lima tahun oleh Kaisar Justinian I dimulai pada 532, Hagia Sophia awalnya merupakan gereja katedral. Setelah Konstatinopel jatuh ke tangan Turki, Sultan Mehmed II atau Al Fatih (Sang Penakluk) mengubahnya menjadi masjid.

(Baca: Ketua BKSAP DPR Fadli Zon Tegaskan Menolak Aneksasi Wilayah Palestina)

Menurut Fadli, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis. Sebagai negara muslim terbesar yang menganut politik luar negeri bebas aktif, serta tengah duduk di posisi-posisi strategis, sikap dan pernyataan Indonesia diyakini bakal akan sangat didengar oleh negara-negara Barat dan organisasi internasional.

Hal ini diyakini Fadli Zon akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi profil Indonesia di mata dunia internasional. ”Kita tentu menghormati perubahan status Hagia Sophia dan mendorong Turki untuk benar-benar mempertahankan keterbukaan akses bagi semua golongan atas situs bersejarah tersebut,” ujar mantan wakil ketua DPR itu.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)