Gempa Turki, KBRI Ankara Evakuasi 123 Orang Termasuk Warga Malaysia dan Myanmar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara melaporkan telah mengevakuasi 123 orang terdampak gempa Turki ke Ankara. Evakuasi dari lima titik tersebut (Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir) dilakukan tim yang terdiri atas Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan dan Perbinlu (pejabat BIN)
"Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang, termasuk di dalamnya dua warga Malaysia dan seorang warga Myanmar," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).
Tim KBRI Ankara sudah tiba di daerah gempa pada 7 Februari 2023 pukul 21.30 waktu setempat. Waktu tempuh perjalanan darat yang dalam kondisi biasa 6-7 jam menjdi 17 jam. Kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4 sampai -7 derajat.
“Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, team KBRI sdh tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang," ujar Iqbal.
KBRI juga melaporkan seorang WNI atas nama Ayu Fira dan dua anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sduah kami temukan dalam keadaan selamat," ucap Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara yang memimpin tim ke Hatay.
Sementara itu, Tim Evakuasi yang dipimpin Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan 2 WNI pekerja spa therapist yang berstatus “belum bisa dihubungi" di Dyarbakir. Seiring upaya pencarian, tim juga mengevakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya.
“Kami sudah tiba di Dyarbakir dan masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat serta simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi 2 WNI di Dyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi,” ujar Kombes Budi Wardiman.
"Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang, termasuk di dalamnya dua warga Malaysia dan seorang warga Myanmar," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).
Tim KBRI Ankara sudah tiba di daerah gempa pada 7 Februari 2023 pukul 21.30 waktu setempat. Waktu tempuh perjalanan darat yang dalam kondisi biasa 6-7 jam menjdi 17 jam. Kondisi cuaca badai salju dengan suhu sekitar 4 sampai -7 derajat.
“Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalui Menlu RI, team KBRI sdh tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak ke Ankara. Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang," ujar Iqbal.
KBRI juga melaporkan seorang WNI atas nama Ayu Fira dan dua anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
“Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sduah kami temukan dalam keadaan selamat," ucap Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara yang memimpin tim ke Hatay.
Sementara itu, Tim Evakuasi yang dipimpin Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan 2 WNI pekerja spa therapist yang berstatus “belum bisa dihubungi" di Dyarbakir. Seiring upaya pencarian, tim juga mengevakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya.
“Kami sudah tiba di Dyarbakir dan masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat serta simpul masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasi 2 WNI di Dyarbakir yang hingga saat ini masih belum bisa dihubungi,” ujar Kombes Budi Wardiman.
(muh)