Transportasi Penglaju dan Pengembangan Stasiun Kereta Api

Selasa, 07 Februari 2023 - 20:01 WIB
loading...
A A A
Pembangunan stasiun KA komuter adalah keniscayaan. Tak kurang dari Presiden Jokowi mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai sangat penting dilakukan. Stasiun yang menjadi sentral moda kereta api itu merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas tersibuk di Indonesia yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jabodetabek.

Presiden Jokowi bahkan mengungkapkan, pengembangan Stasiun Manggarai akan memberikan manfaat di antaranya meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga (Bodetabek) dan sebaliknya. Selain itu, menambah layanan kereta api bandara dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta, dan mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya.

Pemerintah harus terus membangun dan mengembangkan infrastruktur perkeretaapian, terutama untuk menghubungkan antarwilayah yang padat penduduk, baik dengan KRL commuter line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara, maupun dengan pembangunan double track (jalur ganda).

Tak kalah penting adalah menata kawasan stasiun KA komuter dengan merancang ulang sistem logistik sebagai mata rantai strategis. Selain mengangkut manusia, KA juga perlu dikembangkan menjadi simpul-simpul infrastruktur logistik, baik simpul logistik maupun keterkaitan antarsimpul logistik.

Pembangunan jalur ganda KA telah dilakukan di beberapa ruas disertai dengan perluasan dan modernisasi stasiun. Beberapa stasiun di Pulau Jawa maupun di luar Jawa sebagian telah dirombak total. Contohnya di kawasan Bandung Raya, semua stasiun telah dirombak dengan bangunan baru yang lebih megah, seperti Stasiun Padalarang, Rancaekek, Cimekar, Haurpugur hingga Cicalengka. Stasiun tersebut dibangun dengan konstruksi yang modern dan ruang publik yang luas.

Modernisasi bangunan stasiun KA komuter perlu penerapan konsep one stop building. Manajemen jalan kereta api yang terdiri dari beberapa emplasemen dari segala aspek sudah memenuhi standar kualifikasi, baik teknis maupun ekonomis.

Dengan begitu, kapabilitas stasiun dapat dikembangkan sesuai dengan beban dan aliran penglaju untuk jangka panjang. Setelah itu, pengembangan berikutnya adalah prasarana fisik penunjang seperti dalam pola-pola umum one stop building baik untuk kegiatan ekonomi.

Pola tersebut harus diatur dan dikendalikan oleh sebuah sistem building management. Stasiun perlu memiliki quality management yang cakap dan terukur agar setiap unit kerja di stasiun dapat menerapkan kontrol mutu dan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Seperti pada lazimnya, manajemen emplasemen terdiri atas sub bagian yang memiliki fungsi berlainan namun terpadu. Yakni, emplasemen penumpang, emplasemen gudang dan barang (freight station), emplasemen langsir (marshalling yard), emplasemen dipo kereta dan emplasemen dipo lokomotif.

Kompleksitas jalur logistik bisa diatasi lewat peran logistik KA. Apalagi PT KAI memiliki infrastruktur logistik dan gudang atau bangunan yang berperan sebagai proses insourcing produk atau komoditas. Maka, kini sudah saatnya memerankan sistem logistik KA hingga ke dermaga pelabuhan, bandara dan pusat komoditas tertentu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)