PT KAI Siagakan Petugas di Daerah Rawan Longsor dan Banjir saat Mudik Lebaran 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT KAI telah memitigasi puluhan titik potensi terjadinya bencana longsor hingga banjir selama masa angkutan Lebaran 2024. Sebagai antisipasi, PT KAI akan menempatkan penjaga di daerah rawan bencana mulai dari Jakarta sampai dengan Surabaya, Jawa Timur.
"Ya memang kita memitigasi terutama daerah rawan, jadi daerah-daerah rawan bencana itu ada yang namanya longsor, amblas. Kalau longsor itu turun dari atas ke bawah itu, kalau amblas tanah yang ada di bawah bantalan rel turun ke bawah. Ada juga potensi banjir," kata VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, Rabu (27/3/2024).
"Nah kita memang sudah memitigasi beberapa titik longsor yang memang perlu perhatian maka kami di masa angkutan Lebaran ini menambah tenaga ekstra yang namanya penjaga daerah rawan ada puluhan titik yang kami mitigasi yang tersebar mulai dari Jakarta sampai dengan Surabaya itu," imbuhnya.
Joni mengatakan titik potensi rawan bencana longsor berada di Daop 2 Bandung wilayah Purwakarta dan Bumiwaluya hingga Semarang yang berpotensi terjadi bencana banjir.
"Misalnya beberapa titik di wilayah Daop 2 Bandung ada di wilayah Purwakarta, kemudian di Semarang rawan banjir, wilayah Bumiwaluya, Tasikmalaya itu juga kami mitigasi rawan longsor dan amblas," ujarnya.
Joni menegaskan KAI memitigasi bencana selama masa angkutan Lebaran dengan menyiagakan petugas mobile selama 1x24 jam secara bergantian. Menurutnya petugas jaga nantinya dibekali alat komunikasi dan alat ukur penurunan tanah.
"Itu semua kita mitigasi dan kita tempatkan petugas daerah rawan di lokasi tersebut. Nantinya petugas itu mobile menjaga tempat tersebut 1x24 jam secara bergantian. Mereka dilengkapi alat komunikasi sehingga ketika mereka mengetahui adanya potensi bencana di situ baik amblas atau indikasi longsor mereka bisa menghubungi stasiun kanan-kiri stasiun terdekat. Mereka juga diberikan alat ukur penurunan tanah," ungkapnya.
Sebagai informasi, KAI menetapkan masa angkutan Lebaran 2024 mulai 31 Maret-22 April 2024. Sementara puncak arus mudik menggunakan moda transportasi kereta api diprediksi terjadi H-4 Lebaran.
"Ya memang kita memitigasi terutama daerah rawan, jadi daerah-daerah rawan bencana itu ada yang namanya longsor, amblas. Kalau longsor itu turun dari atas ke bawah itu, kalau amblas tanah yang ada di bawah bantalan rel turun ke bawah. Ada juga potensi banjir," kata VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, Rabu (27/3/2024).
"Nah kita memang sudah memitigasi beberapa titik longsor yang memang perlu perhatian maka kami di masa angkutan Lebaran ini menambah tenaga ekstra yang namanya penjaga daerah rawan ada puluhan titik yang kami mitigasi yang tersebar mulai dari Jakarta sampai dengan Surabaya itu," imbuhnya.
Joni mengatakan titik potensi rawan bencana longsor berada di Daop 2 Bandung wilayah Purwakarta dan Bumiwaluya hingga Semarang yang berpotensi terjadi bencana banjir.
"Misalnya beberapa titik di wilayah Daop 2 Bandung ada di wilayah Purwakarta, kemudian di Semarang rawan banjir, wilayah Bumiwaluya, Tasikmalaya itu juga kami mitigasi rawan longsor dan amblas," ujarnya.
Joni menegaskan KAI memitigasi bencana selama masa angkutan Lebaran dengan menyiagakan petugas mobile selama 1x24 jam secara bergantian. Menurutnya petugas jaga nantinya dibekali alat komunikasi dan alat ukur penurunan tanah.
"Itu semua kita mitigasi dan kita tempatkan petugas daerah rawan di lokasi tersebut. Nantinya petugas itu mobile menjaga tempat tersebut 1x24 jam secara bergantian. Mereka dilengkapi alat komunikasi sehingga ketika mereka mengetahui adanya potensi bencana di situ baik amblas atau indikasi longsor mereka bisa menghubungi stasiun kanan-kiri stasiun terdekat. Mereka juga diberikan alat ukur penurunan tanah," ungkapnya.
Sebagai informasi, KAI menetapkan masa angkutan Lebaran 2024 mulai 31 Maret-22 April 2024. Sementara puncak arus mudik menggunakan moda transportasi kereta api diprediksi terjadi H-4 Lebaran.
(cip)