Epidemiolog Ungkap Pentingnya Vaksin Booster Kedua Usai PPKM Dicabut
loading...
A
A
A
Dia mengingatkan juga bahwa keberhasilan program vaksinasi ini memerlukan peran dari masyarakat. Karena tanpa peran masyarakat ini tidak akan sukses, khususnya dalam artian membangun literasi.
"Ketika di satu keluarga misalnya ada kelompok rawan dari sisi tadi dua aspek tadi, belum mendapat booster didorong ya, jadi peran keluarga, peran setiap masyarakat individu untuk memastikan bahwa orang di sekitarnya yang rawan itu untuk segera mendapatkan vaksin menjadi sangat penting," ucapnya.
Di samping itu, peran pemerintah daerah (pemda) juga dinilai penting dalam memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai pentingnya vaksin booster dosis kedua, termasuk menjelaskan manfaat dan meng-counter informasi ataupun kabar-kabar yang tidak benar alias hoaks.
"Ini tentu perlu juga peran dari masyarakat civil society termasuk media dalam hal ini untuk menyampaikan ini pada publik bahwa vaksin ini jauh lebih penting, ada misalnya kasus-kasus efek samping, itu jauh lebih kecil kasusnya dibanding kalau terkena Covid-19, dan itu jauh manfaat dari vaksin itu jauh lebih besar dari pada risikonya," pungkasnya.
"Ketika di satu keluarga misalnya ada kelompok rawan dari sisi tadi dua aspek tadi, belum mendapat booster didorong ya, jadi peran keluarga, peran setiap masyarakat individu untuk memastikan bahwa orang di sekitarnya yang rawan itu untuk segera mendapatkan vaksin menjadi sangat penting," ucapnya.
Di samping itu, peran pemerintah daerah (pemda) juga dinilai penting dalam memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai pentingnya vaksin booster dosis kedua, termasuk menjelaskan manfaat dan meng-counter informasi ataupun kabar-kabar yang tidak benar alias hoaks.
"Ini tentu perlu juga peran dari masyarakat civil society termasuk media dalam hal ini untuk menyampaikan ini pada publik bahwa vaksin ini jauh lebih penting, ada misalnya kasus-kasus efek samping, itu jauh lebih kecil kasusnya dibanding kalau terkena Covid-19, dan itu jauh manfaat dari vaksin itu jauh lebih besar dari pada risikonya," pungkasnya.
(rca)