Kemendikbud Mulai Buka Seleksi Calon Guru Penggerak
Selasa, 14 Juli 2020 - 06:00 WIB
JAKARTA - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara resmi membuka pendaftaran seleksi bagi calon Guru Penggerak mulai hari ini, Senin (13/7/2020) sampai Rabu, (22/7/2020). Program Guru Penggerak telah diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada Jumat, 3 Juli 2020 sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.
Melalui kebijakan Merdeka Belajar, program Guru Penggerak dirancang agar dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem Pendidikan. Para Guru Penggerak ke depan diharapkan akan mampu mencetak murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mendorong transformasi pendidikan Indonesia, meningkatkan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril mengatakan bahwa ke depan bidang pekerjaan sangat dinamis. “Dibutuhkan kemauan dan kemampuan untuk belajar terus menerus, Guru Penggerak diharapkan mampu mencetak murid yang siap menghadapi perubahan yang dengan cepat dan terus menerus,” kata Iwan dalam Bincang Sore Bersama media Forum Wartawan Pendiidkan secara virtual, Senin (13/7/2020).
Dia menekankan guru berlaku sebagai jembatan yang berfungsi mengantarkan murid dari wilayah kegelapan ke wilayah terang benderang, dari masa kini ke masa depan. Guru penggerak lahir dari semangat Merdeka Belajar.
“Filosofinya semua harus bergerak dan maju bersama-sama, menumbuhkan empati sosial untuk menggerakkan yang lainnya, gotong royong, tak hanya maju sendirian atau hanya sebagian. Dan sekolah menjadi agen dan atau unit untuk inovasi. Kepala Sekolah harus jadi kepala inovasi permbelajarn yang berbasis kepada murid,” kata Iwan Syahril yang akrab disapa Mas Dirjen.
Program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik. Pada angkatan pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dibuka untuk guru-guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Pendaftaran bagi guru SLB akan dibuka untuk angkatan selanjutnya. Sementara, untuk pendaftaran calon Guru Penggerak bagi guru SMK nantinya akan dikelola Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud.
Lebih lanjut Iwan mengajak para guru untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Siapa pun yang ingin pendidikan kita maju, mari daftar dan jadi bagian dari guru penggerak untuk perubahan,” ajak Dirjen.
Tahap pertama seleksi calon Guru Penggeral (23-30 Juli 2020) akan meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, esai, dan studi kasus pembelajaran. Selanjutnya, tahap kedua (31 Agustus-16 September 2020) akan meliputi simulasi mengajar dan wawancara. Tahap terakhir adalah pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama pada 19 September 2020.
Guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti program pendidikan yang meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, serta pendekatan formatif berbasis pengembangan dan kolaborasi. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional.
Melalui kebijakan Merdeka Belajar, program Guru Penggerak dirancang agar dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem Pendidikan. Para Guru Penggerak ke depan diharapkan akan mampu mencetak murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mendorong transformasi pendidikan Indonesia, meningkatkan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril mengatakan bahwa ke depan bidang pekerjaan sangat dinamis. “Dibutuhkan kemauan dan kemampuan untuk belajar terus menerus, Guru Penggerak diharapkan mampu mencetak murid yang siap menghadapi perubahan yang dengan cepat dan terus menerus,” kata Iwan dalam Bincang Sore Bersama media Forum Wartawan Pendiidkan secara virtual, Senin (13/7/2020).
Dia menekankan guru berlaku sebagai jembatan yang berfungsi mengantarkan murid dari wilayah kegelapan ke wilayah terang benderang, dari masa kini ke masa depan. Guru penggerak lahir dari semangat Merdeka Belajar.
“Filosofinya semua harus bergerak dan maju bersama-sama, menumbuhkan empati sosial untuk menggerakkan yang lainnya, gotong royong, tak hanya maju sendirian atau hanya sebagian. Dan sekolah menjadi agen dan atau unit untuk inovasi. Kepala Sekolah harus jadi kepala inovasi permbelajarn yang berbasis kepada murid,” kata Iwan Syahril yang akrab disapa Mas Dirjen.
Program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik. Pada angkatan pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dibuka untuk guru-guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Pendaftaran bagi guru SLB akan dibuka untuk angkatan selanjutnya. Sementara, untuk pendaftaran calon Guru Penggerak bagi guru SMK nantinya akan dikelola Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud.
Lebih lanjut Iwan mengajak para guru untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Siapa pun yang ingin pendidikan kita maju, mari daftar dan jadi bagian dari guru penggerak untuk perubahan,” ajak Dirjen.
Tahap pertama seleksi calon Guru Penggeral (23-30 Juli 2020) akan meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, esai, dan studi kasus pembelajaran. Selanjutnya, tahap kedua (31 Agustus-16 September 2020) akan meliputi simulasi mengajar dan wawancara. Tahap terakhir adalah pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama pada 19 September 2020.
Guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti program pendidikan yang meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, serta pendekatan formatif berbasis pengembangan dan kolaborasi. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional.
tulis komentar anda