Wabah Corona Jakarta Melambat, Nasional Ditarget Juni

Selasa, 28 April 2020 - 06:20 WIB
Tren kasus virus corona (Covid-19) di wilayah DKI Jakarta menunjukkan penurunan sejak pekan lalu. Kebijakan PSBB dianggap berdampak banyak terhadap keberhasilan ini. Foto/Koran SINDO
JAKARTA - Tren kasus virus corona (Covid-19) di wilayah DKI Jakarta menunjukkan penurunan sejak pekan lalu. Kebijakan PSBB dianggap berdampak banyak terhadap keberhasilan ini. Jika kesadaran bersama masyarakat terus terbangun, ditargetkan pandemi Covid-19 di Indonesia pun seluruhnya selesai Juli mendatang.

Prediksi bakal menurunnya kasus Covid-19 pada Juli tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah peneliti dalam maupun luar negeri. Kunci, penurunan itu, kata Jokowi, tergantung kedisiplinan masyarakat dalam mencegah penularan. Sejumlah peneliti Singapura memprediksi pandemi Covid-19 di Indonesia akan menurun signifikan pada awal Juni dan benar-benar bersih 100% pada 7 September mendatang.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo berharap, tren positif di DKI Jakarta ini terus berlanjut hingga mencapai titik maksimal. Dia menilai bahwa hal ini terjadi karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berjalan efektif. “Saat ini sudah mengalami flat. Kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi,” katanya sesuai rapat internal bersama Presiden Jokowi di Jakarta kemarin.



Hingga kemarin jumlah kasus positif korona di DKI Jakarta mencapai 3.832. Pasien sembuhnya 338 orang (9%) dan meninggal 375 orang (10%). Pada 16 April lalu penambahan kasus positif di DKI masih sangat tinggi, yakni mencapai 223 kasus. Selepas itu, tren penambahan kasus terus mengalami pelambatan. Kemarin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata, penambahan kasus baru hanya 65 kasus atau menurun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 76.

Pengendalian Covid-19 di DKI Jakarta diprediksi bisa lebih cepat jika semua pihak mematuhi aturan PSBB. Namun, PSBB belum sepenuhnya ditaati. Doni Monardo menyebut, sedikitnya ada 543 perusahaan di wilayah Jakarta yang melanggar aturan selama PSBB diterapkan. Dia mengatakan bahwa dari jumlah itu, sebagian ada perusahaan yang telah disegel kantornya. Ada juga perusahaan yang mendapatkan peringatan dan teguran. “Total 76 perusahaan yang disegel sementara karena mereka bukanlah 11 komponen atau bidang yang mendapatkan pengecualian. Sisanya dalam bentuk peringatan dan teguran,” ungkapnya.

Dia berharap langkah tegas ini dapat membuat penularan korona semakin dapat diminimalkan. Apalagi saat ini kasus positif korona di DKI Jakarta terbukti telah menurun signifikan. Doni menandaskan, Presiden Jokowi telah meminta masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah penyebaran virus korona terminimalkan.

Dengan langkah ini, Jokowi meyakini pada Juni nanti korona akan mulai menurun dan pada Juli mendatang semua dapat normal kembali. “Bapak Presiden meminta kita semua bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat supaya bisa lebih tegas,” katanya.

Dia meminta tes Covid-19 dilakukan secara masif selama April dan Mei nanti. Termasuk dalam hal pelacakan dan isolasi. Lebih lanjut Doni mengatakan bahwa Gugus Tugas telah menerima 479.000 reagen PCR yang berasal dari dua negara, yaitu Korea Selatan dan China. “Untuk tahap pertama, reagen yang telah kita datangkan baru bisa diambil oleh provinsi yang ada di Pulau Jawa pada hari Sabtu dan Minggu yang lalu,” tuturnya. Sementara untuk alat pelindung diri sampai dengan kemarin telah terdistribusi 1.305.800 unit.

7 September Selesai
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More