Jaga Kerukunan Umat Berbasis Tradisi, Misa di Gereja Kampung Sawah Bekasi Gunakan Bahasa Betawi

Jum'at, 02 Desember 2022 - 08:17 WIB
Agar nilai-nilai kerukunan antarwarga dan antarumat beragama terus terjaga, anak-anak muda Kampung Sawah diajak terlibat dalam kegiatan kesenian. Terdapat sanggar yang mengajarkan anak-anak muda kesenian dan budaya Betawi, seperti pencak silat, palang pintu, dan sebagainya. "Sebelum Covid, kita pernah menggelar acara di Yasfi (Masjid Al-Jauhar Yasfi), anak-anak muda berkreasi, musik, tarian. Itu lintas agama," kata Pendeta William.

Selain itu, di Kampung Sawah juga telah berdiri Sekretariat Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Cabang Kota Bekasi. Salah satu kegiatan yang digelar adalah Kemah Kebangsaan pada akhir Oktober 2022 lalu. Pesertanya tidak hanya dari Kampung Sawah tapi pelajar SMA se-Kota Bekasi.

Dalam Kemah Kebangsaan itu, anak-anak muda diajak untuk membuat konten-konten untuk dibagikan di media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Konten-konten yang dibuat berisi toleransi. Melalui konten itu diharapkan generasi muda ikut menularkan kehidupan yang rukun di tempat-tempat lain.

"Kami mengumpulkan anak-anak muda gereja dan masjid untuk gabung di forum itu dan menggagas kegiatan tersebut. Supaya mereka punya kesatuan visi yang sama untuk menularkan kerukunan. Mereka punya satu mimpi yang sama bahwa kerukunan di Kampung Sawah ini nggak boleh putus sampai generasi sekarang tapi berlanjut," kata Pendeta William.

Melestarikan identitas Kampung Sawah juga menjadi strategi yang dilakukan Gereja St. Servatius. Para pelayan umat mengenakan pakaian khas Betawi saat Misa. Bagi pria mengenakan baju koko, selempang sarung, dan peci nasional. Sementara yang perempuan memakai kebaya encim.

Selain pakaian, unsur Betawi juga digunakan dalam ibadah. Minggu pertama setiap bulan, Misa di Gereja St Servatius menggunakan bahasa Betawi Kampung Sawah.

"Ini adalah suatu contoh simbol dari sisi kami, Katolik, yang menganggap dan melihat bahwa kearifan lokal itu kita harus jaga betul," kata Hari Wibowo yang saat itu juga mengenakan baju koko, selempang sarung, dan peci nasional.

Kegiatan budaya yang menjadi wadah masyarakat Kampung Sawah untuk berkumpul adalah Sedekah Bumi yang digelar Gereja St Servatius setiap 13 Mei. Acara ini merupakan tradisi masyarakat Kampung Sawah zaman dahulu sebagai rasa syukur atas hasil panen yang didapat.

Dalam acara Sedekah Bumi tak hanya berisi ritual keagamaan tapi juga gelar budaya, dari mulai demo mengaduk dodol, pertunjukan kesenian Betawi, dialog budaya, hingga makan bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh lintas agama serta masyarakat umum.

"Malam harinya biasanya kita ada yang ngelenong, kegiatan kesenian gitu ya, kemudian acara ngeriung, kita ngobrol bareng, diskusi bareng dengan tokoh-tokoh masyarakat beda agama. Nah itu kita angkat sebagai kekhasan yang kita lakukan saat ini," kata Hari Wibowo.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More