Wapres Sebut Mayoritas Pasien Covid-19 Meninggal Belum Disuntik Vaksin Booster

Jum'at, 11 November 2022 - 14:32 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia belakangan ini belum disuntik vaksin booster. Foto/Setwapres
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia belakangan ini belum disuntik vaksin booster. Diketahui, positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis, 10 November 2022 bertambah 6.294 kasus dan 37 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga melaporkan 84% pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit belum disuntik vaksin booster. “Mengenai Covid-19, saya kira kita semua sudah mendengar bahwa ada kenaikan ya, dan ternyata banyak yang meninggal itu banyak yang belum divaksin. Apalagi belum dibooster ya,” kata Wapres di Masjid At Taqwa, Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (11/11/2022).

Maka itu, Wapres menegaskan pemerintah hingga saat ini belum menurunkan status pandemi Covid-19 menjadi endemi. Apalagi, virus Covid-19 terus bermutasi yang kini sudah ada sub varian XBB dan tersebar di 37 negara di dunia.



“Karena itu memang pemerintah belum menurunkan status pandemi ke endemi. Karena kita masih mewaspadai jangan ada varian baru, ternyata ada varian baru ini,” tegas Wapres.



Wapres mengatakan dengan potensi penularan yang masih ada, maka pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih terus dilaksanakan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. “Oleh karena itu kita masih memberlakukan tingkat level satu di berbagai daerah,” katanya.

Wapres pun menegaskan saat ini terus melakukan evaluasi pengetatan lagi jika ada lonjakan kasus yang signifikan. “Artinya kita masih tetap mewaspadai dan mustahil kalau nanti ada kenaikan mungkin kita akan mengevaluasi lagi,” imbuhnya.

“Kita lihat, pemerintah terus mengevaluasi seberapa tingkat kenaikannya ini, kebahayaannya daripada varian baru ini. Ini belum diambil langkah, kita akan koordinasi lagi,” pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More