Tingkatkan Imunitas Tubuh, Gugus Tugas Covid-19 Kampanyekan Makanan Lokal
Rabu, 08 Juli 2020 - 07:51 WIB
JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyarankan masyarakat mengkonsumsi makanan dari hasil alam di sekitar untuk meningkatkan daya imun tubuh. Hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo Dalam kunjungannya ke Manokwari, Papua Barat .
“Tidak boleh lagi ada yang kena Covid-19. Sekali lagi, Covid-19 adalah malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan,” kata Doni dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).
Di Bumi Cenderawasih, mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan masyarakat tentang bahaya Covid-19 bagi orang yang memiliki penyakit penyerta. antara lain, hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, dan paru-paru. Selain itu, Doni menerangkan penting bagi masyarakat untuk menjaga imunitas dan kekebalan tubuh.
(Baca: Diproduksi 2021, Pembuatan Vaksin COVID-19 Kerja Sama dengan Korea Selatan)
Berdasarkan World Health Organization (WHO), Covid-19 bisa dicegah jika seseorang memiliki daya tubuh yang baik. Olahraga dan istirahat yang cukup adalah jawabannya. Olahraga dapat menghindarkan diri dari stres. Itu harus dikolaborasikan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Masyarakat Papua Barat, kata Doni, dapat memanfaatkan makanan khas yang sarat akan gizi, yakni sagu. "Tumbuhan sagu sangat banyak di Papua dan harus dimanfaatkan untuk menunjang daya tahan tubuh," katanya.
(Baca: Tak Dibarengi Transisi Administrasi dan Politik, Otsus Papua Harus Direvisi)
Menurut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, satu batang sagu dapat menghasilkan 50-450 kilogram (KG) sagu basah. Jumlah sebanyak itu bisa mencukupi kebutuhan satu keluarga untuk jangka waktu yang lama.
“Satu batang sagu dapat menghidupi satu keluarga hingga beberapa bulan,” jelas Doni mengutip paparan Dominggus.
Kebutuhan gizi lain dapat dipenuhi dari hasil laut, seperti ikan tuna, kakap, kerapu, cakalang, dan barramundi. “Ada banyak jenis ikan di Papua Barat ini. Kalau warga Papua Barat mengkonsumsi makanan berkualitas, saya jamin dapat terhindar dari Covid-19,” pungkasnya.
“Tidak boleh lagi ada yang kena Covid-19. Sekali lagi, Covid-19 adalah malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan,” kata Doni dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).
Di Bumi Cenderawasih, mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan masyarakat tentang bahaya Covid-19 bagi orang yang memiliki penyakit penyerta. antara lain, hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, dan paru-paru. Selain itu, Doni menerangkan penting bagi masyarakat untuk menjaga imunitas dan kekebalan tubuh.
(Baca: Diproduksi 2021, Pembuatan Vaksin COVID-19 Kerja Sama dengan Korea Selatan)
Berdasarkan World Health Organization (WHO), Covid-19 bisa dicegah jika seseorang memiliki daya tubuh yang baik. Olahraga dan istirahat yang cukup adalah jawabannya. Olahraga dapat menghindarkan diri dari stres. Itu harus dikolaborasikan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Masyarakat Papua Barat, kata Doni, dapat memanfaatkan makanan khas yang sarat akan gizi, yakni sagu. "Tumbuhan sagu sangat banyak di Papua dan harus dimanfaatkan untuk menunjang daya tahan tubuh," katanya.
(Baca: Tak Dibarengi Transisi Administrasi dan Politik, Otsus Papua Harus Direvisi)
Menurut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, satu batang sagu dapat menghasilkan 50-450 kilogram (KG) sagu basah. Jumlah sebanyak itu bisa mencukupi kebutuhan satu keluarga untuk jangka waktu yang lama.
“Satu batang sagu dapat menghidupi satu keluarga hingga beberapa bulan,” jelas Doni mengutip paparan Dominggus.
Kebutuhan gizi lain dapat dipenuhi dari hasil laut, seperti ikan tuna, kakap, kerapu, cakalang, dan barramundi. “Ada banyak jenis ikan di Papua Barat ini. Kalau warga Papua Barat mengkonsumsi makanan berkualitas, saya jamin dapat terhindar dari Covid-19,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda