TV Analog Disuntik Mati, Publik Geram: dari Rakyat Dibikin Sengsara hingga Tuding Kejahatan Politik!

Kamis, 03 November 2022 - 14:55 WIB
Dihentikannya siaran TV analog atau analog switch off (ASO) oleh Kementerian Kominfo sejak Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB, banyak mendapatkan cibiran dari warganet. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Dihentikannya siaran TV analog atau analog switch off (ASO) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB, banyak mendapatkan cibiran dari warganet. Warganet menilai langkah yang dilakukan Kominfo tidak memikirkan nasib rakyat kecil.

"TV Analog dimatikan! Tapi pemerintah ga kasih solusi lebih mudah gitu.. Kasian untuk masyarakat menengah ke bawah, yang kehidupannya pas2an, hanya untuk beli alat tambahan STB," cuit @fajarinxxx di akun Twitternya seperti dikutip, Kamis (3/11/2022).

Selanjutnya akun @gabuttxxx menulis tanggapan di akun media sosialnya.

"Gak mikirin rakyat yg kurang mampu heran gue sama Indonesia ini mw di bilang merdeka tapi rakyatnya di bikin sengsara coba sekali" pergi ke kampung" lihat gimana susahnya mereka yg hidup serba kekurangan!!!,"

Netizen lain mengungkapkan dihentikannya siaran TV analog tidak memikirkan kondisi masyarakat di daerah terpencil yang hidup pas-pasan.



"Siaran tv analog dimatikan dan aku yang jarang banget nonton tv pun biasa aja. Malah sering nntn YouTube dari hp disambungkan ke tv. Tapi gimana keluarga dan kerabat di kampung yang pulang dari ladang atau kebun atau sawah hiburannya nonton tv? Ribet banget pake ganti," tulis @TintaMirxxx di akun Twitternya.

Selanjutnya, akun @ZainalA2540xxxx menulis tanggapan soal masyarakat harus dipaksa membeli Set Top Box (STB) untuk mendapatkan siaran TV digital.

Baca juga: Siaran TV Analog Disuntik Mati, Warganet +62 Luapkan Kekecewaan!

"Kejahatan politik yang paling jahat. TV analog akan dimatikan pada tgl.02 november diganti dengan digital. Sampai tgl.02 nov. Wilayah jabodetabek. Masyarakat kelabakan mencari duit untuk beli set top box."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More