Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Reformasi Pengurus PSSI Bukan Ranah Kami
Kamis, 06 Oktober 2022 - 20:33 WIB
JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan terus mengundang simpati publik. Pengamat olahraga yang tergabung dalam keanggotaan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali mengatakan, reformasi pengurus PSSI tidak masuk dalam ranah timnya.
"Kalau kita tidak dalam porsi untuk soal reformasi pengurus PSSI, mereka punya punya mekanisme masing-masing, kami hanya fokus pada masalah," kata Akmal usai menerima perwakilan suporter sepakbola seluruh Indonesia di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Menurutnya, TGIPF hanya dapat mencampuri urusan yang bersifat umum seperti regulasi, dan tidak boleh mengintervensi organisasi.
"Kita tidak boleh intervensi untuk organisasi, tapi untuk regulasi dan sebagainya, apalagi yang terkait hal-hal yang bersifat umum, kita punya hak untuk itu, misalnya meminta PSSI untuk menegakkan aturan, memverifikasi stadion-stadion yang layak dan aman, menyiapkan regulasi supporter dan sebagainya," katanya.
"Tapi kalau menggulingkan kepemimpinan PSSI bukan ranah kita, kita tidak ada tugas ke sana," sambungnya.
Akmal mengatakan, fokus kerja TGIPF adalah membangun fondasi baru sepakbola Indonesia, serta menyelesaikan masalah hingga ke akar.
"Yang penting adalah bagaimana membangun fondasi baru sepakbola Indonesia ke depan, jadi bukan hanya sekadar menyelesaikan masalah di permukaan, tapi juga sampai ke akar-akarnya," katanya.
"Kalau kita tidak dalam porsi untuk soal reformasi pengurus PSSI, mereka punya punya mekanisme masing-masing, kami hanya fokus pada masalah," kata Akmal usai menerima perwakilan suporter sepakbola seluruh Indonesia di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Menurutnya, TGIPF hanya dapat mencampuri urusan yang bersifat umum seperti regulasi, dan tidak boleh mengintervensi organisasi.
"Kita tidak boleh intervensi untuk organisasi, tapi untuk regulasi dan sebagainya, apalagi yang terkait hal-hal yang bersifat umum, kita punya hak untuk itu, misalnya meminta PSSI untuk menegakkan aturan, memverifikasi stadion-stadion yang layak dan aman, menyiapkan regulasi supporter dan sebagainya," katanya.
"Tapi kalau menggulingkan kepemimpinan PSSI bukan ranah kita, kita tidak ada tugas ke sana," sambungnya.
Akmal mengatakan, fokus kerja TGIPF adalah membangun fondasi baru sepakbola Indonesia, serta menyelesaikan masalah hingga ke akar.
"Yang penting adalah bagaimana membangun fondasi baru sepakbola Indonesia ke depan, jadi bukan hanya sekadar menyelesaikan masalah di permukaan, tapi juga sampai ke akar-akarnya," katanya.
(maf)
tulis komentar anda