3 Kisah Kejujuran Jenderal Hoegeng yang Menyentuh Hati
Kamis, 08 September 2022 - 18:34 WIB
2. Menolak Rayuan Pengusaha Cantik
Dalam kariernya, Jenderal Hoegeng diketahui sering mengalami godaan suap. Salah satunya berasal dari seorang pengusaha cantik yang terlibat kasus penyelundupan. Saat itu, wanita tersebut mencoba merayunya agar kasus tersebut tidak dilanjutkan ke pengadilan.
Selain rayuan, pengusaha cantik tersebut juga mengirim berbagai hadiah mewah ke tempatnya. Dalam hal ini, tentu saja Hoegeng menolaknya mentah-mentah dan mengembalikannya.
Hoegeng pun sempat heran karena banyak koleganya di kepolisian dan kejaksaan memintanya untuk melepaskan pengusaha cantik itu. Dia semakin bingung lantaran mengapa begitu banyak pejabat yang berusaha menolong pengusaha wanita yang terlibat kasus tersebut.
Baca juga : Sosok Teladan, Jenderal Hoegeng Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
3. Membuang Barang Mewah Pemberian Bandar Judi
Pada 1956, Jenderal Hoegeng ditugaskan ke Medan, Sumatera Utara. Kala itu, kondisi Medan cukup banyak kasus kejahatan yang merajalela. Tugasnya pun cukup berat, karena aparat di sana telah banyak dibuat tak berkutik dengan godaan suap seperti uang, barang mewah, atau wanita sekalipun.
Cerita soal intrik para bandar judi benar-benar terbukti. Saat Hoegeng baru mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya dan mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng sebagai hadiah dari para pengusaha.
Jenderal Hoegeng menolaknya dengan halus dan lebih memilih tinggal di Hotel De Boer sembari menunggu sampai rumah dinasnya tersedia. Saat rumah dinasnya siap ditempati, Hoegeng terkejut karena rumah tersebut sudah penuh dengan barang-barang mewah.
Terdapat kulkas, piano, hingga sofa mahal yang kala itu bahkan belum ada di rumah pejabat sekelas menteri. Usut punya usut, ternyata barang tersebut merupakan pemberian dari para bandar judi.
Dalam kariernya, Jenderal Hoegeng diketahui sering mengalami godaan suap. Salah satunya berasal dari seorang pengusaha cantik yang terlibat kasus penyelundupan. Saat itu, wanita tersebut mencoba merayunya agar kasus tersebut tidak dilanjutkan ke pengadilan.
Selain rayuan, pengusaha cantik tersebut juga mengirim berbagai hadiah mewah ke tempatnya. Dalam hal ini, tentu saja Hoegeng menolaknya mentah-mentah dan mengembalikannya.
Hoegeng pun sempat heran karena banyak koleganya di kepolisian dan kejaksaan memintanya untuk melepaskan pengusaha cantik itu. Dia semakin bingung lantaran mengapa begitu banyak pejabat yang berusaha menolong pengusaha wanita yang terlibat kasus tersebut.
Baca juga : Sosok Teladan, Jenderal Hoegeng Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
3. Membuang Barang Mewah Pemberian Bandar Judi
Pada 1956, Jenderal Hoegeng ditugaskan ke Medan, Sumatera Utara. Kala itu, kondisi Medan cukup banyak kasus kejahatan yang merajalela. Tugasnya pun cukup berat, karena aparat di sana telah banyak dibuat tak berkutik dengan godaan suap seperti uang, barang mewah, atau wanita sekalipun.
Cerita soal intrik para bandar judi benar-benar terbukti. Saat Hoegeng baru mendarat di Pelabuhan Belawan, utusan seorang bandar judi sudah mendekatinya dan mengatakan sudah ada mobil dan rumah untuk Hoegeng sebagai hadiah dari para pengusaha.
Jenderal Hoegeng menolaknya dengan halus dan lebih memilih tinggal di Hotel De Boer sembari menunggu sampai rumah dinasnya tersedia. Saat rumah dinasnya siap ditempati, Hoegeng terkejut karena rumah tersebut sudah penuh dengan barang-barang mewah.
Terdapat kulkas, piano, hingga sofa mahal yang kala itu bahkan belum ada di rumah pejabat sekelas menteri. Usut punya usut, ternyata barang tersebut merupakan pemberian dari para bandar judi.
tulis komentar anda