3 Kisah Kejujuran Jenderal Hoegeng yang Menyentuh Hati
Kamis, 08 September 2022 - 18:34 WIB
JAKARTA - Jenderal Hoegeng merupakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang ke-5. Dalam riwayatnya, pria kelahiran 14 Oktober 1921 ini dikenal sebagai sosok polisi yang jujur dan memiliki karakter mulia.
Sepanjang kehidupannya, Jenderal Hoegeng memiliki sederet kisah tentang kejujurannya yang menyentuh hati. Berikut beberapa di antaranya :
Baca juga : Megawati: Polisi Terbaik Hanya Kapolri Jenderal Hoegeng
1. Tolak Mobil Dinas untuk Keluarga
Dikenal sebagai sosok yang sederhana, Jenderal Hoegeng pernah menolak pemberian mobil dinas. Singkat cerita, kala itu Hoegeng menjabat sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet.
Status tersebut membuatnya mendapatkan jatah dua mobil, yaitu mobil untuk dinas sebagai menteri dan mobil untuk keluarga. Kemudian, setelah menjadi Wakapolri, dia kembali ditawari mobil dinas jenis Holden keluaran terbaru yang diperuntukan bagi keluarganya.
Jenderal Hoegeng pun kembali menolaknya. Alasannya karena dia memiliki dua mobil dinas, yaitu jenis Jeep Willis dari Kepolisian dan mobil dinas sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet periode Maret 1966-Juli 1966.
"Hoegeng mau simpan di mana lagi ini, Mas Dharto? Hoegeng tak punya garasi lagi?" ucap Hoegeng saat beralasan ketika sekretarisnya saat itu, Soedharto Martopoespito memberitahukan soal jatah mobil dinas untuk keluarganya, dikutip dari buku Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono.
Namun, karena tetap harus diambil sesuai ketentuan Sekretariat Negara, Jenderal Hoegeng akhirnya mengalah. "Ya sudah, tetapi tolong disimpan di rumah Mas Dharto saja ya, suatu saat Hoegeng perlu, Hoegeng akan pinjam saja," kata Hoegeng.
Sepanjang kehidupannya, Jenderal Hoegeng memiliki sederet kisah tentang kejujurannya yang menyentuh hati. Berikut beberapa di antaranya :
Baca juga : Megawati: Polisi Terbaik Hanya Kapolri Jenderal Hoegeng
1. Tolak Mobil Dinas untuk Keluarga
Dikenal sebagai sosok yang sederhana, Jenderal Hoegeng pernah menolak pemberian mobil dinas. Singkat cerita, kala itu Hoegeng menjabat sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet.
Status tersebut membuatnya mendapatkan jatah dua mobil, yaitu mobil untuk dinas sebagai menteri dan mobil untuk keluarga. Kemudian, setelah menjadi Wakapolri, dia kembali ditawari mobil dinas jenis Holden keluaran terbaru yang diperuntukan bagi keluarganya.
Jenderal Hoegeng pun kembali menolaknya. Alasannya karena dia memiliki dua mobil dinas, yaitu jenis Jeep Willis dari Kepolisian dan mobil dinas sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet periode Maret 1966-Juli 1966.
"Hoegeng mau simpan di mana lagi ini, Mas Dharto? Hoegeng tak punya garasi lagi?" ucap Hoegeng saat beralasan ketika sekretarisnya saat itu, Soedharto Martopoespito memberitahukan soal jatah mobil dinas untuk keluarganya, dikutip dari buku Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono.
Namun, karena tetap harus diambil sesuai ketentuan Sekretariat Negara, Jenderal Hoegeng akhirnya mengalah. "Ya sudah, tetapi tolong disimpan di rumah Mas Dharto saja ya, suatu saat Hoegeng perlu, Hoegeng akan pinjam saja," kata Hoegeng.
tulis komentar anda