Wacana Kenaikan Harga BBM, Yusuf Lakaseng: Situasinya Tidak Tepat
Rabu, 31 Agustus 2022 - 00:35 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ), Yusuf Lakaseng mengomentari terkait adanya wacana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Terkait wacana tersebut, Yusuf meminta pihak terkait harus memikirkan situasi ekonomi Indonesia saat ini.
Yusuf menuturkan, saat ini masyarakat Indonesia khususnya kelas menengah ke bawah sedang dalam masa pemulihan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Dengan adanya wacana tersebut, akan menjadi penghambat pemulihan ekonomi masyarakat.
"Saya bilang ini tolong dikaji dulu, sepertinya ini situasinya tidak tepat," kata Yusuf dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Selasa (30/8/2022).
Dia melanjutkan, naiknya harga BBM juga akan berdampak pada naiknya harga pangan. Saat ini Indonesia sedang mengalami inflasi di sektor pangan sebesar 11 persen lebih.
Dia menuturkan, angka tersebut sudah melewati batas maksimal inflasi pangan yang maksimal di angka 6 persen."Bisa dibayangkan kalau pertalite dan solar naik, mau naik berapa lagi itu inflasi di sektor pangan, (rakyat) makin teriak saja nanti," ucapnya.
Yusuf menuturkan, saat ini masyarakat Indonesia khususnya kelas menengah ke bawah sedang dalam masa pemulihan ekonomi setelah terdampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak dua tahun yang lalu. Dengan adanya wacana tersebut, akan menjadi penghambat pemulihan ekonomi masyarakat.
"Saya bilang ini tolong dikaji dulu, sepertinya ini situasinya tidak tepat," kata Yusuf dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo, Selasa (30/8/2022).
Dia melanjutkan, naiknya harga BBM juga akan berdampak pada naiknya harga pangan. Saat ini Indonesia sedang mengalami inflasi di sektor pangan sebesar 11 persen lebih.
Dia menuturkan, angka tersebut sudah melewati batas maksimal inflasi pangan yang maksimal di angka 6 persen."Bisa dibayangkan kalau pertalite dan solar naik, mau naik berapa lagi itu inflasi di sektor pangan, (rakyat) makin teriak saja nanti," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda