Bersiap Menghadapi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Senin, 22 Agustus 2022 - 10:11 WIB
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis solar dan BBM penugasan jenis pertalite, juga tidak lepas dari kuota kedua produk tersebut yang kian menipis. Hingga Juli lalu konsumsi BBM pertalite sudah mencapai 16,8 juta kiloliter (KL) atau 73,04% dari total kuota 23 juta KL. Dengan demikian hanya tersisa kuota sebanyak 6,2 juta KL.

Adapun konsumsi solar bersubsidi sebagai Jenis BBM Tertentu (JBT) sudah mencapai 9,9 juta KL, dato total kuota tahun ini sebanyak 14,91 juta KL, atau tersisa hanya tinggal 5,01 juta KL.

Dengan kondisi tersebut, maka pilihan pemerintah terkait kebijakan BBM ada dua. Pertama membatasi pembelian BBM bersubsidi hanya untuk kalangan tidak mampu, atau menaikkan harga agar dana APBN tidak terus tergerus untuk kompensasi dan subsidi.

Di antara pilihan-pilihan tersebut, keduanya tentu saja memiliki konsekuensi masing-masing. Kenaikan harga jelas akan berdampak pada kenaikan harga barang lainnya karena berhubungan dengan ongkos transportasi. Di sisi lain, dengan pembatasan BBM bersubsidi makan akan mengurangi subsidi dan diharapkan dananya bisa dialokasikan untuk kepentingan lain yang lebih tepat sasaran.

Pertanyaannya, tepatkah keputusan menaikkan harga BBM di tengah kondisi masyarakat yang sedang mencoba pulih dari pandemi Covid-19? Pasalnya, dengan harga BBM yang berlaku saat ini saja harga barang kebutuhuhan pokok seperti pangan sudah mengalami kenaikan signifikan, apalagi jika harga bensin dan solar dinaikkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ynt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More