Waketum Garuda: Indonesia Lahir karena Perbedaan
Kamis, 18 Agustus 2022 - 18:52 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa Indonesia lahir karena perbedaan. Maka itu, kata dia, semboyan Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika , berbeda-beda tapi tetap satu.
“Tanpa adanya perbedaan maka tidak ada yang namanya Indonesia. Sayangnya, saat ini mulai bermunculan kelompok yang anti terhadap perbedaan,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022).
Padahal, lanjut dia, Indonesia ada bukan untuk menyatukan perbedaan, tapi menjalankan perbedaan tanpa saling bersinggungan. “Makanya dalam pidato menjelang hari kemerdekaan, Presiden Jokowi meminta jangan ada lagi politik identitas, jangan ada lagi politisasi agama, dan jangan ada lagi polarisasi sosial,” imbuhnya.
Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia merdeka karena menolak pemaksaan. “Kita ingin tetap merdeka menjalankan kehidupan di tengah perbedaan. Kita tidak bisa memilih untuk lahir dan hidup dengan warna apa, tapi kita bisa memilih untuk tetap bersama-sama dengan Indonesia yang membiarkan keberagaman dan perbedaan berjalan beriringan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa kemerdekaan bukan hanya slogan yang dikumandangkan setiap 17 Agustus, lalu membiarkan negara ini dirongrong oleh kelompok anti perbedaan. “Negara harus tegas untuk tetap menjadikan Indonesia yang berbeda, Indonesia yang memiliki keberagaman, Indonesia yang membiarkan keberagaman dan perbedaan hidup. Selamat hari kemerdekaan, mari kita berjuang bersama-sama, membasmi kelompok sesat yang menjadikan perbedaan adalah pertarungan,” pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Lihat Juga: 900 WNI Rayakan HUT Ke-79 RI dengan Upacara dan Penayangan Teks Berjalan di Menara Baiyoke Sky Hotel Bangkok
“Tanpa adanya perbedaan maka tidak ada yang namanya Indonesia. Sayangnya, saat ini mulai bermunculan kelompok yang anti terhadap perbedaan,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2022).
Padahal, lanjut dia, Indonesia ada bukan untuk menyatukan perbedaan, tapi menjalankan perbedaan tanpa saling bersinggungan. “Makanya dalam pidato menjelang hari kemerdekaan, Presiden Jokowi meminta jangan ada lagi politik identitas, jangan ada lagi politisasi agama, dan jangan ada lagi polarisasi sosial,” imbuhnya.
Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia merdeka karena menolak pemaksaan. “Kita ingin tetap merdeka menjalankan kehidupan di tengah perbedaan. Kita tidak bisa memilih untuk lahir dan hidup dengan warna apa, tapi kita bisa memilih untuk tetap bersama-sama dengan Indonesia yang membiarkan keberagaman dan perbedaan berjalan beriringan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa kemerdekaan bukan hanya slogan yang dikumandangkan setiap 17 Agustus, lalu membiarkan negara ini dirongrong oleh kelompok anti perbedaan. “Negara harus tegas untuk tetap menjadikan Indonesia yang berbeda, Indonesia yang memiliki keberagaman, Indonesia yang membiarkan keberagaman dan perbedaan hidup. Selamat hari kemerdekaan, mari kita berjuang bersama-sama, membasmi kelompok sesat yang menjadikan perbedaan adalah pertarungan,” pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Lihat Juga: 900 WNI Rayakan HUT Ke-79 RI dengan Upacara dan Penayangan Teks Berjalan di Menara Baiyoke Sky Hotel Bangkok
(rca)
tulis komentar anda