Menuju Koalisi Substansial di Tahun Elektoral

Kamis, 07 Juli 2022 - 16:10 WIB
Berkaca dari jajak pendapat tersebut, komunikasi politik dan penjajakan koalisi yang dilakukan oleh elite-elite partai politik saat ini harus lebih diarahkan kepada hal-hal lebih substansial bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam membangun koalisi, partai-partai politik harus juga memikirkan hal lain yang lebih kompleks, tidak sekadar persoalan popularitas dan elektabilitas yang berorientasi pada jabatan, tapi juga arah kebijakan saat menjalankan pemerintahan nanti.

Apakah pergantian kepemimpinan nasional mendatang akan sekadar mengganti kepemimpinan nasional semata atau juga mengandung tujuan perubahan dan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin baik di masa depan?

Tidak Sekadar Berkelanjutan

Tidak dapat dimungkiri, mayoritas partai politik saat ini masih terikat oleh pemerintahan saat ini. Sebagian besar elite partai politik masih menduduki berbagai jabatan strategis di pemerintahan saat ini. Karena itu, dapat dimengerti apabila gagasan atau program keberlanjutan dari agenda pemerintahan saat ini lebih sering dikedepankan partai-partai politik dalam penjajakan koalisi komunikasi politik antarelite dibandingkan gagasan-gagasan atau program lain.

Jangan sampai gagasan keberlanjutan ini menyandera kemerdekaan partai-partai politik dalam membangun sebuah gagasan atau platform baru yang boleh jadi lebih berorientasi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan ketimbang sekadar keberlanjutan.

Gagasan lain tersebut bisa berupa serangkaian harapan baru pascadua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Harapan baru tersebut tidak berarti harus ditafsirkan dengan memotong habis apa yang telah ditanamkan oleh presiden selama dua periode ini. Paling tidak ada dua hal paling mendasar yang dapat dijadikan sebagai fondasi gagasan maupun juga platform dalam bangunan koalisi pemerintahan mendatang.

Pertama, pemulihan kehidupan perekonomian Indonesia. Bagaimana perekonomian Indonesia ke depan? Selama dua tahun terakhir kondisi perekonomian Indonesia terdampak cukup hebat akibat pandemi. Pandemi telah mengakibatkan penurunan dalam berbagai sektor ekonomi sebagai konsekuensi pemberlakuan pembatasan sosial selama pandemi terjadi. Selama hampir dua tahun terakhir kehidupan perekonomian Indonesia tumbuh negatif.

Menjelang akhir 2021 secara perlahan ekonomi Indonesia mengalami pemulihan sebagai buah dari perpaduan kebijakan fiskal dan moneter yang baik. Hal ini akan menjadi salah satu peninggalan berharga dari pemerintahan saat ini. Presiden Joko Widodo akan dikenang sebagai presiden tangguh karena mampu menghadapi krisis di masa-masa sulit yang dialami oleh Indonesia setelah krisis ekonomi 24 tahun lalu.

Gagasan seperti apa yang hendak ditawarkan oleh partai-partai politik maupun calon pemimpin nasional mendatang untuk menjaga pemulihan kondisi perekonomian Indonesia? Setelah pandemi ini berlalu, dunia akan dihadapkan pada agenda pembangunan ekonomi hijau, berkelanjutan, dan inklusif.

Gagasan atau juga platform yang diajukan partai-partai politik maupun para calon pemimpin nasional mendatang bisa saja terkait hal tersebut. Bagaimana di masa mendatang Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang kuat terhadap disrupsi. Kemudian proses pemulihan ekonomi secara berkelanjutan serta dalam jangka panjang menghadirkan ekonomi hijau, digital, inklusif, dan stabil.

Kemudian diperlukan juga gagasan dari kepemimpinan nasional mendatang terhadap industri apa saja yang harus menjadi prioritas Indonesia dalam rangka semakin memperkuat struktur perekonomian nasional dan daya saing Indonesia di percaturan ekonomi global.

Kedua, menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Dalam hal ini, Partai Perindo memiliki sejumlah proposal kebijakan yang patut untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Diperlukan upaya untuk mendorong akses permodalan, pelatihan keterampilan secara memadai bagi usaha mikro kecil menengah dan kebijakan yang lebih memberdayakan manusia Indonesia sebagai satu kesatuan keluarga dengan kebijakan jaminan keluarga sejahtera.

Kelompok ini harus didorong maju agar mereka dapat naik kelas dengan memperoleh penghasilan yang lebih baik. Salah satunya melalui program pemberian bantuan gerobak dan modal usaha bagi para pedagang dan usaha kecil menengah, Partai Perindo telah memulai untuk melakukan hal itu sejak beberapa tahun terakhir.

Selain itu, diperlukan dorongan agar terjadi perubahan terhadap postur anggaran pendapatan dan belanja negara sehingga lebih berorientasi pada pencapaian kesejahteraan masyarakat luas. Dengan begitu, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial akan dapat dipersempit. Dalam konteks itu, Partai Perindo bertekad untuk dapat memperoleh kursi di parlemen nasional melalui Pemilu 2024 sehingga dapat turut memengaruhi kebijakan serta mendorong perubahan terhadap postur anggaran pendapatan dan belanja negara tersebut.

Akhirnya, masyarakat luas juga yang akan menilai apakah penjajakan koalisi yang saat ini giat dilakukan partai-partai politik juga turut menjadikan agenda pemulihan ekonomi pascapendemi dan juga agenda menghadirkan kesejahteraan sebagai bagian dari gagasan atau platform koalisi atau tidak sama sekali? Wallahualam bishshawab.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More