AHY Senang Banyak Warga NU Daftar Masuk Demokrat
Jum'at, 26 Juni 2020 - 00:38 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas restu Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) terkait banyak warga Nahdliyin yang bergabung ke Partai Demokrat.
Menurut AHY, ketertarikan warga Nahdliyin masuk Demokrat karena kuatnya perasaan yang terbangun antara Partai Demokrat dan Nahdlatul Ulama (NU ). “Kami baru saja mendapatkan informasi dari DPD Partai Demokrat Jatim yang menginformasikan banyak ibu-ibu Muslimat NU di Surabaya dan sekitarnya yang baru-baru ini berbondong-bondong bergabung ke Partai Demokrat dan langsung mendapatkan KTA baru Partai Demokrat. Tentu ini kabar yang sangat menggembirakan,” kata AHY di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (26/6/2020) dalam siaran pers Demokrat yang diterima SINDOnews, Kamis malam.
AHY mengaku sangat senang jika ke depan PBNU berkenan “mewakafkan” lebih banyak kader-kader terbaiknya, untuk bergabung dan berjuang bersama Demokrat. “Kami paha, NU memang tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana,” ujar putera Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Ke depan, AHY menyatakan Partai Demokrat siap menjadi “rumah yang nyaman” bagi warga Nahdliyyin se-nusantara.( )
Dia menilai hal itu penting ditekankan karena Partai Demokrat ini memiliki kesamaan dengan NU. Jika dalam ber-Islam, NU adalah garda terdepan dalam memperjuangkan corak Islam yang moderat, tengah, atau yang kita sebut sebagai Islam wasathiyyah, maka Demokrat juga konsisten menjadi simbol perjuangan politik yang moderat, partai tengah, nasionalis-religius dan tidak ekstrem kiri (ultra-nasionalis) maupun eksteim kanan.
Menurut AHY, saat banyak pihak mengeksploitasi politik identitas, Demokrat berusaha istikamah untuk tidak tergoda dan tetap berada di tengah untuk menjaga keseimbangan.
"Khittah atau garis perjuangan politik Partai Demokrat memiliki kesamaan dengan garis perjuangan Nahdlatul Ulama dalam mempromosikan nilai-nilai keislaman. Kami sama-sama bercorak 'wasathiyyah' atau ‘tengah’ dan moderat. Jadi wajar jika Partai Demokrat memiliki chemistry yang kuat dengan NU”, kata AHY.
Dalam pertemun itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyarankan Ketum AHY agar lebih sering mengajak dan merayu warga Nahdliyyin untuk masuk ke Partai Demokrat. “Demokrat silakan pandai-pandai merayu Nahdliyin,” ujar Said Aqil Siroj.
Menurut AHY, ketertarikan warga Nahdliyin masuk Demokrat karena kuatnya perasaan yang terbangun antara Partai Demokrat dan Nahdlatul Ulama (NU ). “Kami baru saja mendapatkan informasi dari DPD Partai Demokrat Jatim yang menginformasikan banyak ibu-ibu Muslimat NU di Surabaya dan sekitarnya yang baru-baru ini berbondong-bondong bergabung ke Partai Demokrat dan langsung mendapatkan KTA baru Partai Demokrat. Tentu ini kabar yang sangat menggembirakan,” kata AHY di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (26/6/2020) dalam siaran pers Demokrat yang diterima SINDOnews, Kamis malam.
AHY mengaku sangat senang jika ke depan PBNU berkenan “mewakafkan” lebih banyak kader-kader terbaiknya, untuk bergabung dan berjuang bersama Demokrat. “Kami paha, NU memang tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana,” ujar putera Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Ke depan, AHY menyatakan Partai Demokrat siap menjadi “rumah yang nyaman” bagi warga Nahdliyyin se-nusantara.( )
Dia menilai hal itu penting ditekankan karena Partai Demokrat ini memiliki kesamaan dengan NU. Jika dalam ber-Islam, NU adalah garda terdepan dalam memperjuangkan corak Islam yang moderat, tengah, atau yang kita sebut sebagai Islam wasathiyyah, maka Demokrat juga konsisten menjadi simbol perjuangan politik yang moderat, partai tengah, nasionalis-religius dan tidak ekstrem kiri (ultra-nasionalis) maupun eksteim kanan.
Menurut AHY, saat banyak pihak mengeksploitasi politik identitas, Demokrat berusaha istikamah untuk tidak tergoda dan tetap berada di tengah untuk menjaga keseimbangan.
"Khittah atau garis perjuangan politik Partai Demokrat memiliki kesamaan dengan garis perjuangan Nahdlatul Ulama dalam mempromosikan nilai-nilai keislaman. Kami sama-sama bercorak 'wasathiyyah' atau ‘tengah’ dan moderat. Jadi wajar jika Partai Demokrat memiliki chemistry yang kuat dengan NU”, kata AHY.
Dalam pertemun itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyarankan Ketum AHY agar lebih sering mengajak dan merayu warga Nahdliyyin untuk masuk ke Partai Demokrat. “Demokrat silakan pandai-pandai merayu Nahdliyin,” ujar Said Aqil Siroj.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda