Wisata Musik dan Platform Indie
Rabu, 22 Juni 2022 - 15:21 WIB
Pemulihan ekonomi nasional sangat dipengaruhi oleh keberhasilan di bidang investasi. Pemerintah telah menentukan target investasi 2022 sebesar Rp 1.200 triliun. Langkah strategis Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo yang menjadikan tahun ini sebagai momentum pemulihan ekonomi sangat ditentukan oleh investor yang mendukung industri kreatif.
Saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Di mana industri ekonomi kreatif berkontribusi 7,8% atau senilai Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Para investor diarahkan mendukung usaha industri kreatif dengan memberi pinjaman melalui berbagai platform peer to peer lending. Hingga kini ada tiga sub-sektor industri kreatif yang menjadi penyumbang devisa terbesar yaitu kuliner, kriya dan fashion.
Diharapkan pada 2022, nilai ekspor produk kreatif bisa mencapai Rp16,38 triliun.Selain tiga sub-sektor industri kreatif di atas, sebenarnya semua sektor memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Seperti misalnya sektor musik. Salah satunya musik Indie yang di Tanah Air mulai berkembang pada 1970-an lewat kehadiran Guruh Gipsy, God Bless, dan Super Kid.
Pada 2022 ini, perkembangan musik Indie semakin pesat, Beberapa musisi seperti Efek Rumah Kaca, Pamungkas, Rumah Sakit, Danilla Riyadi, Feast, Nadim Amizah berhasil menjadi idola kaum muda.
Industri musik di atas membutuhkan ekosistem yang baik untuk berkembang, khususnya terkait dengan inovasi yang berupa platform semacam rumahnya musik Indie. Contoh rumah musik Indie adalah platform SVARA. Platform tersebut adalah karya inovasi anak bangsa yang dilengkapi dengan fitur musik, radio, podcast dan video yang bisa menjadi wahana proses kreatif dan pameran bagi para musisi dan kalangan industri.
Keniscayaan, Indonesia membutuhkan super platform pasar budaya yang fungsinya tidak hanya menjadi pajangan produk budaya yang dikomersilkan lewat e-Commerce. Tetapi super platform tersebut juga mampu menyiarkan produk budaya dengan nilai seni dan kaidah jurnalistik yang bagus.
Super platform itu juga bisa menjadi wahana apresiasi publik secara digital yang memiliki jangkauan hingga hiperlokal atau mengakar hingga ke kampung-kampung. Dari aspek komersialisasi produk, super platform kebudayaan perlu kerja sama dengan berbagai pihak yang selama ini memiliki kepedulian terhadap pengembangan produk budaya.
Produk budaya berbasis super platform perlu menyasar kepada generasi milenial. Belanja teknologi informasi di kalangan milenial perlu diarahkan untuk hal-hal yang bersifat kreatif dan produktif.
Kolaborasi pertunjukkan musik Indie dengan destinasi ekowisata perlu bantuan insentif dari pemerimtah pusat dan daerah. Bagi musisi Indie tahapan pertunjukan musik ini juga menjadi salah satu cara mereka memasarkan rilisan fisik mereka.
Saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Di mana industri ekonomi kreatif berkontribusi 7,8% atau senilai Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Para investor diarahkan mendukung usaha industri kreatif dengan memberi pinjaman melalui berbagai platform peer to peer lending. Hingga kini ada tiga sub-sektor industri kreatif yang menjadi penyumbang devisa terbesar yaitu kuliner, kriya dan fashion.
Diharapkan pada 2022, nilai ekspor produk kreatif bisa mencapai Rp16,38 triliun.Selain tiga sub-sektor industri kreatif di atas, sebenarnya semua sektor memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Seperti misalnya sektor musik. Salah satunya musik Indie yang di Tanah Air mulai berkembang pada 1970-an lewat kehadiran Guruh Gipsy, God Bless, dan Super Kid.
Pada 2022 ini, perkembangan musik Indie semakin pesat, Beberapa musisi seperti Efek Rumah Kaca, Pamungkas, Rumah Sakit, Danilla Riyadi, Feast, Nadim Amizah berhasil menjadi idola kaum muda.
Industri musik di atas membutuhkan ekosistem yang baik untuk berkembang, khususnya terkait dengan inovasi yang berupa platform semacam rumahnya musik Indie. Contoh rumah musik Indie adalah platform SVARA. Platform tersebut adalah karya inovasi anak bangsa yang dilengkapi dengan fitur musik, radio, podcast dan video yang bisa menjadi wahana proses kreatif dan pameran bagi para musisi dan kalangan industri.
Keniscayaan, Indonesia membutuhkan super platform pasar budaya yang fungsinya tidak hanya menjadi pajangan produk budaya yang dikomersilkan lewat e-Commerce. Tetapi super platform tersebut juga mampu menyiarkan produk budaya dengan nilai seni dan kaidah jurnalistik yang bagus.
Super platform itu juga bisa menjadi wahana apresiasi publik secara digital yang memiliki jangkauan hingga hiperlokal atau mengakar hingga ke kampung-kampung. Dari aspek komersialisasi produk, super platform kebudayaan perlu kerja sama dengan berbagai pihak yang selama ini memiliki kepedulian terhadap pengembangan produk budaya.
Produk budaya berbasis super platform perlu menyasar kepada generasi milenial. Belanja teknologi informasi di kalangan milenial perlu diarahkan untuk hal-hal yang bersifat kreatif dan produktif.
Kolaborasi pertunjukkan musik Indie dengan destinasi ekowisata perlu bantuan insentif dari pemerimtah pusat dan daerah. Bagi musisi Indie tahapan pertunjukan musik ini juga menjadi salah satu cara mereka memasarkan rilisan fisik mereka.
tulis komentar anda