Wisata Musik dan Platform Indie

Rabu, 22 Juni 2022 - 15:21 WIB
Istilah kota musik pada awalnya adalah sebutan untuk Kota Nashville di Amerika Serikat. Di kota itu ekonomi musik tumbuh pesat. Kesuksesan ekosistem musik di kota yang dikenal dengan musik folk khas Amerika tersebut ternyata terbukti berpengaruh pada keadaan sosial, politik, budaya dan ekonomi sebuah kota.

Untuk mewujudkan wisata musik dibutuhkan infrastruktur berupa gedung pusat musik. Sayangnya yang disebut kota musik, seperti contohnya Kota Bandung, sayangnya belum memiliki gedung yang sesuai dengan standar global.

Infrastruktur gedung yang selama ini dijadikan tempat diselenggarakannya pertunjukan musik di Kota Bandung yaitu Sasana Budaya Ganesa (SABUGA Convention Center). Namun gedung ini spesifikasinya belum sesuai sebagai concert hall.

Dengan adanya concert hall yang memenuhi standar dari sebuah gedung pertunjukan musik, Kota Bandung dapat menyelenggarakan pertunjukan musik dengan skala yang lebih besar dan sebagai infrastruktur penunjang wisata musik.

Perkembangan sektor pariwisata global kini menjadikan pagelaran musik sebagai destinasi wisata. Konsep music tourism (wisata musik) terus berkembang dan menyumbangkan devisa yang luar biasa.

Salah satu contohnya Inggris, negara yang menjadikan kawasan Abbey Road dan Festival musik Glastonbury sebagai kiblatnya wisata musik dunia. Sejak 2016 sektor wisata musik di Inggris meraup keuntungan hingga Rp76 triliun. Setiap tahun kunjungan meningkat 11%.

Negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Singapura juga sangat agresif mengembangkan wisata musik. Thailand dengan Full Moon Party atau Festival Bulan Purnama di Phuket. Sedangkan Singapura, menekankan konser musisi dunia.

Perpaduan antara pertunjukan musik dan kegiatan ekowisata sering diselenggarakan oleh komunitas musik independen. Grup musik Indie telah berhasil merintis wisata musik sebagai pendorong pariwisata berbasis potensi lokalitas di pelosok Tanah Air.

Salah satu yang menjadi ciri dari musik indie adalah kentalnya unsur lokalitas yang mereka bawa sebagai bagian dari identitas mereka, baik itu lagu-lagu mereka, bahasa serta penggunaan atribut saat melakukan pertunjukan musik secara langsung.

Mendorong Industri Kreatif
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More