Gugus Tugas Corona: Jangan Bergerak dari dan Menuju Zona Merah

Sabtu, 25 April 2020 - 18:22 WIB
Penyebaran virus corona belum juga mereda di Indonesia. Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tidak mudik atau pergerakan dari dan ke wilayah zona merah. Foto/SINDOnews/Dimas Rachmadan
JAKARTA - Penyebaran virus corona belum juga mereda di Indonesia. Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan mudik atau pergerakan dari dan ke wilayah zona merah.

Juru bicara Gugu Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya dan masyarakat harus aktif memantau orang yang telah bepergian dari daerah episenter penyebaran virus corona. Mereka harus menyadari sebagai yang berpotensi menularkan.

"Di Indonesia beberapa kota besar dan yang telah menerapkan PSBB itu episenter. Itu harus kita cermati dan pantau dengan baik. Kami mengimbau yang daru episenter untuk sadar diri meskipun keluhannya ringan, seperti batuk dan demam tidak terlalu tinggi," katanya dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (25/04/2020).



(Baca juga: Update Corona 8.607 Positif, 1.042 Sembuh, dan 720 Meninggal Dunia)

Untuk itu, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik. Pergerakan orang dari zona merah berpotensi menyebarkan virus corona ke keluarga di kampung halaman. Sementara di kampung mungkin banyak saudara yang lebih rentan. "Mereka akan jatuh pada kondisi yang berat," ucapnya.

Kelompok rentan itu, antara lain, orang lanjut usia dan mempunyai penyakit penyerta, seperti gagal ginjal dan kencing manis. "Apabila terinfeksi Covid-19, mereka akan semakin berat dan bisa berdampak fatal," tutur Yurianto.

Saat pandemi Covid-19 ini yang terbaik adalah melakukan aktivitas di rumah. Bagi terpaksa keluar, maka gunakan masker, hindari kerumuman, tidak naek kendaraan umum yang penih, secepatnya kembali ke rumah, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Upaya menghentikan penyebaran virus corona hanya bisa dilakukan dengan kesadaran bersama dan gotong royong. Sudah banyak masyarakat, baik medis maupun, medis yang bergabung dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di pusat dan daerah.

Sejumlah ormas pun telah ikut ambil bagian dalam penanganan Covid-19, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Yurianto mengungkapkan mereka mengerakan relawannya untuk mengedukasi masyarakat tengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan isolasi mandiri.

"Di tingkat desa pun telah banyak membentuk relawan yang berkoordinasi dengan tokoh masyarakat. Tenaga medis dan bidan desa secara sukarela menjadi benteng pertahanan dari penyebaran Covid-19," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More