Sama-sama Pasukan Elite TNI, Ini Perbedaan Koopssus dan Kopassus

Jum'at, 27 Mei 2022 - 05:39 WIB
Kopassus merupakan bagian dari Komando Tempur Utama yang dimiliki oleh TNI AD yang memiliki kemampuan khusus yakni mampu bergerak cepat di setiap medan, pengintaian, menembak dengan tepat, dan antiteror. Prajuritnya memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang mental, fisik, taktik, dan teknik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.

Tak berhenti di situ, Kopassus juga memiliki sejumlah tugas penting seperti Operasi Militer Perang (OMP), di antaranya serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh, antiteror Operasi Intelijen Khusus, dan Combat SAR.

Kopassus juga terlibat dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, operasi antiinsurjensi, separatisme, dan pemberontakan (AIRSO) dan SAR khusus, serta pengamanan VVIP.

Kopassus memiliki ciri khas Baret Merah, pisau komando, dan loreng darah. Sejarah Kopassus yang panjang menorehkan banyak prestasi dalam memberantas pemberontakan. Mulai dari pemberontakan DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, menumpas pemberontakan komunis, membebaskan sandera di pesawat Woyla Don Muang Bangkok.

Kopassus juga terlibat dalam pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya, menumpas gerakan pengacau keamanan di Tanah Air, dan berpartisipasi dalam pembebasan sandera di Kapal Motor Sinar Kudus yang disandera di Somalia.

Kopassus dipimpin seorang oleh seorang Komandan Jenderal atau Danjen yang berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI yang bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI. Danjen Kopassus dibantu oleh Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen Kopassus) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

Saat ini, Danjen Kopassus TNI dipimpin oleh Mayjen TNI Iwan Setiawan yang baru dilantik pada Jumat 8 April 2022 lalu. Sementara, posisi Wadanjen Kopassus dijabat oleh Brigjen TNI Deddy Suryadi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More