PBNU Tetapkan Idul Fitri Senin 2 Mei 2022
Minggu, 01 Mei 2022 - 19:40 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) melalui Lembaga Falakiyah mengabarkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Hal ini didasari hasil rukyatul hilal yang dilakukan pada Minggu (1/2/2022) petang di sejumlah tempat.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa dalam rangka penentuan awal Syawal, Tim Rukyatul Hilal PBNU yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyatul hilal bil fi’li di sejumlah lokasi yang telah ditentukan. Lalu, dilaporkan telah berhasil melihat hilal.
Laporan LF PBNU di seluruh lokasi tempat dilakukannya rukyatul hilal bil fi’li itu telah berhasil melihat hilal. Sehingga umur bulan Ramadhan yaitu 29 hari. “Atas dasar itu dan sesuai dengan pendapat empat madzhab, dengan ini PBNU memberitahukan awal bulan Syawal 1443 jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022,” ungkap Gus Yahya membacakan Surat Keputusan PBNU Nomor 276/C.I.34/05/2022 secara daring.
Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, Gus Yahya menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 dengan penuh suka cita. Menurut dia, jangan lupamematuhi protokol kesehatan, serta mohon maaf lahir dan batin.
“Hari ini adalah akhir dari Ramadhan, besok pagi kita bisa menikmati Idul Fitri,” ucap Gus Yahya.
Sementara itu, Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa mengatakan bahwa sejak pukul 16.00 WIB, telah dilakukan pemantauan hilal dan dilaporkan secara virtual dari setiap lokasi. LF PBNU menurunkan perukyat di 55 lokasi.
“Dan pada saat sudah mulai masuk maghrib waktu Indonesia Barat, ada empat laporan yang masuk laporan dari Jawa Timur yaitu Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Denanyar. Semuanya sudah berhasil melohat hilal awal Syawal,” kata Wafa.
Dari data hisab dengan metode ilmu falak LF PBNU, menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkanur rukyah, tepatnya + 5 derajat 04 menit dan lama hilal 23 menit 10 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Minggu 1 Mei 2022 pukul 03:30:14 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 15 derajat 05 menit 39 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 17 derajat 24 menit 29 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 2 derajat 18 menit 50 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 6 derajat 47 menit.
Berdasarkan hisab yang sama, diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua, dengan tinggi hilal +4 derajat 10 menit, elongasi 5 derajat 43 menit dan lama hilal 19 menit 20 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh, dengan tinggi +5 derajat 49 menit, elongasi 7 derajat 14 menit, dan lama hilal 25 menit 37 detik.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa dalam rangka penentuan awal Syawal, Tim Rukyatul Hilal PBNU yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyatul hilal bil fi’li di sejumlah lokasi yang telah ditentukan. Lalu, dilaporkan telah berhasil melihat hilal.
Laporan LF PBNU di seluruh lokasi tempat dilakukannya rukyatul hilal bil fi’li itu telah berhasil melihat hilal. Sehingga umur bulan Ramadhan yaitu 29 hari. “Atas dasar itu dan sesuai dengan pendapat empat madzhab, dengan ini PBNU memberitahukan awal bulan Syawal 1443 jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022,” ungkap Gus Yahya membacakan Surat Keputusan PBNU Nomor 276/C.I.34/05/2022 secara daring.
Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, Gus Yahya menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 dengan penuh suka cita. Menurut dia, jangan lupamematuhi protokol kesehatan, serta mohon maaf lahir dan batin.
“Hari ini adalah akhir dari Ramadhan, besok pagi kita bisa menikmati Idul Fitri,” ucap Gus Yahya.
Sementara itu, Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa mengatakan bahwa sejak pukul 16.00 WIB, telah dilakukan pemantauan hilal dan dilaporkan secara virtual dari setiap lokasi. LF PBNU menurunkan perukyat di 55 lokasi.
“Dan pada saat sudah mulai masuk maghrib waktu Indonesia Barat, ada empat laporan yang masuk laporan dari Jawa Timur yaitu Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Denanyar. Semuanya sudah berhasil melohat hilal awal Syawal,” kata Wafa.
Dari data hisab dengan metode ilmu falak LF PBNU, menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkanur rukyah, tepatnya + 5 derajat 04 menit dan lama hilal 23 menit 10 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.
Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Minggu 1 Mei 2022 pukul 03:30:14 WIB. Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 15 derajat 05 menit 39 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 17 derajat 24 menit 29 detik utara titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 2 derajat 18 menit 50 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 6 derajat 47 menit.
Berdasarkan hisab yang sama, diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Provinsi Papua, dengan tinggi hilal +4 derajat 10 menit, elongasi 5 derajat 43 menit dan lama hilal 19 menit 20 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh, dengan tinggi +5 derajat 49 menit, elongasi 7 derajat 14 menit, dan lama hilal 25 menit 37 detik.
(rca)
tulis komentar anda