Akademisi UI: Kekerasan Seksual adalah Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Selasa, 26 April 2022 - 19:48 WIB
Pihak berwenang Ukraina saat ini berusaha menginventariasi kejahatan seksual penjajah bekerja sama dengan organisasi hak asasi manusia setempat maupun internasional. Diketahui tindakan pemerkosaan oleh tentara Rusia terhadap warga sipil marak dilakukan ketika mereka secara strategis telah kalah dan menyadari akan ditarik mundur.

Bukti-bukti pemerkosaan oleh tentara Rusia telah muncul sejak pertengahan April di Kota Bucha dan Irpin. Di Kota Bucha, ditemukan gadis 14 tahun yang dinyatakan positif hamil, setelah diperkosa lima tentara Rusia yang memperkosa dirinya secara bergiliran.

Kebrutalan tentara utusan Presiden Vladimir Putin itu tidak berhenti di situ, laporan lain menyebutkan anak laki-laki berusia 11 tahun pun jadi korban perkosaan. Saat korban diperkosa ibunya dipaksa untuk menonton sambil duduk di kursi dengan tangan terikat.

Satu laporan lagi, tiga tentara Rusia memperkosa wanita usia 20 tahun di Irpin. Ada juga janda dua anak diperkosa dan dibunuh. Perilaku tentara Rusia makin menjijikkan ketika insiden perkosaan direkam dalam video dan dibagian sesama mereka yang kemudian bocor ke media sosial.

Sederet dugaan pemerkosaan oleh tentara Rusia di Ukraina dibahas dalam sesi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (11/4/2022). Sesi ini menghadirkan perwakilan Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), organisasai hak asasi manusia La Strada Ukraina, serta perwakilan Dana Anak PBB (UNICEF). Baca juga: Gubernur Nikolaev Ukraina Ancam Warga: Para Pengkhianat akan Dieksekusi

Direktur Eksekutif UN Women Sima Bahous menyebut pihaknya menerima berbagai laporan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan di Ukraina harus diinvestigasi secara independen dan pengadilan terhadapnya ditegakkan.
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More