Fahri Hamzah: Jarak Kita dengan Papua Harus Dipotong Secara Komprehensif
Minggu, 24 April 2022 - 19:28 WIB
Dia melanjutkan kita patut bersyukur bahwa program ini didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian besar pada Papua dengan menyisihkan dana Corporate Social Responsibility mereka guna menopang program tersebut.
"Dan sudah ada beberapa produk dari kaum milenial Papua ini yang dipasarkan di luar negeri oleh perwakilan-perwakilan Republik Indonesia. Program ini memang tidak viral, tapi sudah melibatkan ratusan kaum milenial di Papua maupun Papua Barat," jelas Imron.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto mengatakan sangat miris ketika korban terus berjatuhan sebagai akibat dari konflik yang belum reda di Papua. Korban-korban itu juga termasuk dari kalangan TNI/Polri dan rakyat biasa.
Padahal, lanjut Hery, pembangunan yang masif telah dilakukan di Papua sejak masa Pemerintahan Presiden Jokowi, baik periode pertama dan kedua. Otonomi khusus juga terus bergulir dengan dana yang tak sedikit.
Dia menambahkan akan tetapi tetap saja kekerasan di Papua belum berhenti. "Ini menjadi 'PR' kita bersama," ucap Hery.
"Dan sudah ada beberapa produk dari kaum milenial Papua ini yang dipasarkan di luar negeri oleh perwakilan-perwakilan Republik Indonesia. Program ini memang tidak viral, tapi sudah melibatkan ratusan kaum milenial di Papua maupun Papua Barat," jelas Imron.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto mengatakan sangat miris ketika korban terus berjatuhan sebagai akibat dari konflik yang belum reda di Papua. Korban-korban itu juga termasuk dari kalangan TNI/Polri dan rakyat biasa.
Padahal, lanjut Hery, pembangunan yang masif telah dilakukan di Papua sejak masa Pemerintahan Presiden Jokowi, baik periode pertama dan kedua. Otonomi khusus juga terus bergulir dengan dana yang tak sedikit.
Baca Juga
Dia menambahkan akan tetapi tetap saja kekerasan di Papua belum berhenti. "Ini menjadi 'PR' kita bersama," ucap Hery.
(kri)
tulis komentar anda