Teladan Kepemimpinan Transformatif Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Rabu, 13 April 2022 - 11:01 WIB
Beliau turun langsung memberi arahan, inspeksi, asistensi, supervisi, monitoring dan evaluasi dan hasilnya sangat konkret. Pada titik inilah, penulis menemukan "titik pembeda" pada diri Kapolri Jenderal Listyo nampak terlihat karakter dan jiwa kepemimpinan transformatif-visioner yang selalu mengedepankan sikap humanis dan santun dalam merespons dan menghadapi pelbagai persoalan termasuk ketika menghadapi massa aksi BEM SI yang berjumlah ribuan itu.

Di sinilah terlihat betapa Jenderal Listyo bukan saja memposisikan diri sebagai Kapolri yang bertugas mengawal dan menjaga keamanan serta keselamatan jiwa para demonstrans, tetapi lebih dari itu Jenderal Listyo tampil sebagai mediator dan katalisator yang menghubungkan antara mahasiswa dengan pemerintah. Ini sikap dan tindakan yang rasanya tidak ada duanya sehingga kepemimpinanya patut jadi teladan.

Perlahan Transformasi Polri Presisi Berjalan

Ketika narasi tagar #percumalaporpolisi menyeruak ke ruang publik, marwah dan citra institusi Polri acap dipersepsikan kerap paradoks. Akibatnya, kepercayaan publik terhadap institusi Polri sempat menurun. Persepsi negatif tentang Polri yang kerap ditunding sebagai institusi "buruk rupa" mendorong Polri melakukan transformasi dan perbaikan secara menyeluruh. Alhasil, perlahan tapi pasti transformasi dan perbaikan yang dilakukan Kapolri membuahkan hasil yang maksimal bahkan dapat mengembalikan citra dan marwah Polri lebih baik di mata publik.

Indikatornya terlihat dari meningkatnya kepuasan dan kepercayaan publik terhadap Polri berdasarkan survei Charta Politica. Tak hanya itu, institusi Polri juga semakin terbuka terhadap kritik dan masukan. Buktinya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar lomba mural sebagai ekspresi kritik rakyat. Realitas ini sejalan dengan gaya (karakter) kepemimpinan Jenderal Listyo yang selalu mengedepankan sikap humanis, santun pengayom, dan pelindung rakyat. Itu semua adalah manivestasi dari visi-misi Polri Presisi.

Ikhwal, ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun langsung menemui massa aksi demonstrans pada 11 April 2022, banyak pihak yang memuji dan memberikan apresiasi. Kehadiran Jenderal Listyo dipandang sebagai pembeda (antitesa) dari nahkoda Polri yang lain karena rasanya tak pernah ada Kapolri yang berani turun langsung menyambangi massa aksi aktivis mahasiswa. Padahal risiko paling ringan adalah rusuh dan anarkis yang sebetulnya berakibat fatal karena membahayakan bagi dirinya.

Namun, Kapolri tak gentar dan pantang mundur menyambangi para pandemo. Hasilnya, demonstrasi berjalan tertib dan kondusif. Inilah insting pemimpin yang justru menjadi titik pembeda. Dalam perspektif penulis, Jenderal Listyo adalah antitesa dari kepemimpinan Polri sebelumnya. Karena itu, meski berasal dari minoritas secara agama namun kepemimpinan beliau dalam membuktikan dan menjaga keamanan serta kondusifitas negara terbukti berhasil.

Dengan demikian, talenta kepemimpinan Kapolri sebetulnya tidak lahir otodidak tetapi telah melewati proses panjang dan uji verifikasi di lapangan. Karenanya, seorang pemimpin yang punya insting tajam memandang masa depan penuh optimisme serta punya besar, maka mustahil berbuat di luar tugas sebagai prajurit institusi Polri. Dalam konteks ini, penulis tidak bermaksud memuji apalagi sampai "mengkultuskan" Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang notabeni secara akidah berbeda, tetapi bukan berarti fakta dan relitas jauh lebih kuat daripada retorika.
(kri)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More