Pengungsi Banjir Meningkat 7 Kali Lipat Dibanding Tahun Lalu

Jum'at, 01 April 2022 - 15:49 WIB
Pada Maret 2022 jumlah pengungsi akibat bbbanjir naik tujuh kali ipat dibandingkan bulan yang sama 2021. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat terjadi 163 kejadian banjir di 107 kabupaten kota pada 27 provinsi sepanjang Maret 2022. Meskipun korban terdampak lebih sedikit, tetapi jumlah pengungsi banjir pada Maret 2022 jauh lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Korban mengungsi akibat banjir pada bulan Maret 2022 mencapai 24.000 orang sedangkan di bulan Maret 2021 itu 3.200 orang. Jumlah korban mengungsi akibat banjir di tahun 2022 ini meningkat 7 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sehingga korban mengungsi akibat banjir di 2022, itu 7 kali lipat lebih besar dibandingkan Maret 2021. Artinya eskalasi dari bencana ini, itu jauh-jauh lebih besar ketimbang Maret 2021,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (1/4/2022).





Sedangkan, kata Aam sapaan akrabnya, harusnya secara normal di bulan Maret ini sudah mulai masuk pancaroba yang karakteristik hidrometeorologinya itu sebenarnya hujan intensitas tinggi dalam durasi pendek.

“Tetapi pada kenyataannya masih banyak terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi panjang sehingga eskalasi daerah terdampak banjir itu banyak sangat luas,” katanya.

Terakhir banjir terjadi di Sangatta Kutai Timur Kalimantan Timur. “Artinya ini sekali lagi tentu saja kita mengharapkan pemerintah daerah untuk kita lihat lagi, untuk kita lihat lagi, kondisi alam kita, kondisi ekosistem kita, kondisi lingkungan kita sepanjang daerah aliran sungai sepanjang daerah resapan air mulai dari hulu sampai ke hilir, karena ini akan menjamin kita bisa menangani dan mengatasi bencana hidrometeorologi basah ini di masa depan,” papar Aam.

Sementara itu, Aam mengatakan perbandingan jumlah rumah rusak akibat banjir karena eskalasinya meluas, perbandingan jumlah rumah rusak ini tentu saja terlihat linear bulan Maret 2022 itu lebih banyak dibanding bulan Maret 2021. “Dehingga tadi berdampak pada sejumlah masyarakat yang mengungsi itu jauh lebih banyak di 2022 dibanding 2021,” kata dia.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More